Berita Kukar Terkini

Jelang Pesta Adat Erau, 15 Tenaga Andal Kesultanan Kutai Bikin 2 Replika Naga Sepanjang 17 Meter

Jelang Pesta Adat Erau yang berlangsung di Kota Tenggarong dan Kutai Lama, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), 15 tenaga andal Kesultanan Kutai dilib

HUMAS DPRD KUKAR/MURDIAN
Ilustrasi belasan orang menggotong replika naga dari dalam Keraton Kesultanan Kutai. Sepasang replika naga ini dibawa ke kapal yang bersandar di dermaga depan Keraton. Naga ini akan dibawa ke Kutai Lama, Kecamatan Anggana untuk dilarungkan ke Sungai Mahakam. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Jelang Pesta Adat Erau yang berlangsung di Kota Tenggarong dan Kutai Lama, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), 15 tenaga andal Kesultanan Kutai dilibatkan untuk membuat sepasang replika naga sepanjang 17 Meter

Pesta budaya Erau tak terlepas dari prosesi ngulur Naga sebagai puncak dari rangkaian acara yang berlangsung selama sepekan ini.

Dua kerangka replika naga yang akan diulur atau dilarung pada ritual puncak Erau adat Kutai rampung dibuat.

Sepasang naga laki dan bini ini diletakan di sisi kanan serta sisi kiri teras Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara (Museum Mulawarman).

Kedua naga yang dibentuk menggunakan kayu meranti, rotan, dan kain itu memiliki panjang yang sama, yakni 17 meter dengan diameter 85 centimeter

Baca juga: Kegiatan Pesta Budaya Erau Mandek, Sultan Kutai Harapkan Pandemi Segera Berakhir

Proses pembuatannya cukup memakan waktu, dibutuhkan 15 hari dengan 15 tenaga andal kesultanan Kutai Kartanegara yang sudah terbiasa memasang kerangka Naga Erau.

"Saya memang sudah lama molah (membuat) kerangka naga. Ini merupakan tahun keenam," kata seorang pengrajin, Encek Iswansyah kepada TribunKaltim.co, Minggu (4/9/2022).

Ia melanjutkan, setelah selesai membuat kerangka, maka akan dilakukan pemasangan kepala Naga Erau. Kepala naga tersebut dipasang secara turun temurun.

Pemasangan kepala Naga Erau tak sembarangan. Harus dilakukan langsung oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Arifin.

Saat dilakukan ritual, di lantai tepat di depan kedua Naga akan diletakkan sajen atau dalam bahasa Kutai disebut Peduduk.

Baca juga: Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman Dapat Gelar Pati Kademangan dari Sultan Kutai, Ini Maknanya

Peduduk tersebut menggunakan wadah yang di dalamnya berisi buah pisang, buah pinang, gula merah, telor ayam kampung, rokok dari daun.

Kemudian, kelapa bersabit yang di atasnya diikatkan benang putih serta ditancapkan jarum. Selain itu, juga ada dupa yang dibakar dan dijaga agar terus menyala.

Usai dibentuk dan dipasang, sepasang Naga Erau tersebut, juga akan dibalut dengan kain berwarna kuning, kemudian ditempelkan kain 12 warna.

"Saat dipasang akan dilakukan juga ritual besawai. Sisik naga itu nantinya akan dilarung di Kutai Lama," kata Encek.

Sebagai informasi, dalam waktu dekat Kesultanan Kutai Kartanegara akan menggelar tradisi pesta rakyat Erau.

Baca juga: Sultan Kutai Kartanegara dan Paser Diusulkan Jadi Kepala dan Wakil Otoritas IKN Nusantara

Erau merupakan pesta budaya, serta menjadi salah satu festival tertua di nusantara yang telah berlangsung selama berabad-abad

Puncak dari acara Erau yang paling ditunggu-tunggu masyarakat Kutai Kartanegara adalah Mengulur Naga.

Rombongan utusan Keraton Kutai akan mengarak sepasang replika naga memakai perahu untuk dilepas di Kutai Lama.

Saat dilepas, masyarakat akan berlomba mendapatkan sisik naga yang dipercaya dapat mewujudkan harapan orang yang memilikinya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved