Suharso Dipecat sebagai Ketum PPP

Suharso Monoarfa Diusir dan Dilempari Botol sama Kader PPP, Menteri Jokowi Sebut Masih Ketua PPP?

Suharso Monoarfa diusir dan dilempari botol sama kader PPP, Menteri Jokowi sebut masih Ketua PPP?

Kolase Tribunkaltim.co / Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Ilustrasi - Suharso Monoarfa diusir dan dilempari botol sama kader PPP, Menteri Jokowi sebut masih Ketua PPP? 

Suharso lanjut Arsul juga sudah berbicara empat mata dengan Mardiono sebelum dikukuhkan menjadi Plt Ketua Umum PPP.

"Beliau (Suharso) itu ingin (mundur) karena beliau (Suharso) sendiri kemarin waktu bicara baik dengan Pak Mardiono (Plt Ketum PPP) maupun dengan Pak Romy itu memang sudah ingin mengundurkan diri," kata Arsul saat ditemui awak media di Gedung Nusantara III, DPR, Senin (5/9/2022).

Baca juga: 2 Juta UMKM Masuk e-Katalog, Suharso Monoarfa Ingin Distribusi Berjalan Baik

Selain keinginan pribadi Menteri PPN/Kepala Bappenas tersebut mundur dari jabatan ketua umum, Arsul menyebut memang di internal partai kondisi sedang tegang.

Atas alasan-alasan tersebut, Mahkamah Tinggi PPP akhirnya menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) partai di Serang, Banten.

"Yang dikehendaki Majelis Partai agar ada pemberhentian, yang dikehendaki oleh Mukernas DPW, DPW itu ada realokasi reorganisasi, nah kan ketemunya sama," tutur Arsul.

Arsul Sani lalu memastikan tidak ada kerenggangan atau bahkan perpecahan di dalam kubu PPP usai Majelis Tinggi Partai memutuskan mengganti Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum Partai.

Arsul menegaskan, penggantian pucuk pimpinan PPP tersebut ditetapkan berdasarkan diskusi internal partai yang memang sudah lama dilakukan.

Bukan atas adanya perpecahan antara para pengurus partai.

"Jadi jangan dibayangkan PPP pecah. PPP terbelah. InshaAllah tidak. Karena ini adalah hasil diskusi panjang di internal partai," kata Arsul.

Baca juga: Buntut KPK tak Lanjutkan Dugaan Gratifikasi Suharso Monoarfa, Kader Senior PPP Ajukan Praperadilan

Diskusi itu didasari karena, para kader dan pengurus PPP merasa kesatuan PPP di bawah kepemimpinan Suharso belum berjalan sesuai dengan yang diinginkan.

Hal itu didasari kata dia, karena Suharso juga turut menjabat sebagai Menteri Bappenas. Sehingga tidak fokus merawat partai.

Oleh karenanya, muncul kesepekatan para kader agar pimpinan PPP tidak merangkap jabatan lain.

"Kalau yang menjadi pimpinan PPP itu tidak merangkap di jajaran pemerintahan. Diskusi itu sudah lama dan Pak Suharso juga sudah mengetahui," ucapnya.

Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP Usman M Tokan mengatakan para pimpinan majelis berkesimpulan bahwa terjadi sorotan dan kegaduhan PPP secara meluas yang tertuju kepada Suharso Monoarfa pribadi dengan masyarakat Indonesia.

Terlebih masyarakat yang dimaksud yakni pemilih dan simpatisan PPP atau bisa dikatakan umat yang mendukung eksistensi dan marwah PPP sebagai wadah perjuangan politik umat Islam Indonesia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved