Berita Pemkab Mahakam Ulu

Ladang Menetap Dibuka di 50 Kampung, Bupati Optimistis Mahulu Swasembada Pangan

Penanaman padi perdana di ladang menetap ketiga dilakukan di lahan pertanian ketua KTNA.

Editor: Diah Anggraeni
HO/Humas Pemkab Mahulu
Warga antusias mengikuti penanaman padi secara tradisional. Dalam rangka penanaman padi perdana di ladang menetap ketiga dilakukan di lahan pertanian ketua KTNA yang berlokasi di Tower Kampung Mamahak Besar. Jumat (9/9/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO - Sebagai salah satu kabupaten penyangga Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahakam Ulu (Mahulu) menjadikan pertanian menjadi salah satu sektor strategis yang dikembangkan untuk ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat.

Salah satunya, melalui program optimalisasi pemanfaatan lahan kering pertanian menuju mahulu swasembada pangan.

Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh mengatakan, sesuai data yang masuk dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, saat ini ada 50 Kampung yang sudah membuka lahan padi menetap.

Baca juga: Sekda Mahulu Hadiri Rakor dengan KPK, Pemkab Segera Bentuk Tim Percepatan Sertifikasi Aset

Seperti diketahui, Pemkab Mahulu membuat program pembukaan laha menetap.

Di mana kepada petani yang membuka lahan mendapat bantuan dana stimulan Rp 2 juta per hektare.

Maka dari 50 kampung yang sudah membuka lahan menetap, jika total semua membuka 4.000 Hektare (Ha), dengan hasil produksi 2 ton per hektare, bupati optimis Mahulu bisa swasembada beras.

"Jika tahun ini target 4000 ha tercapai. Dengan hasil 2 ton beras per hektare. Serta dapat berjalan sesuai keinginan, seperti tidak ada hambatan hma maupun cuaca, dapat dipastikan kita bis swasembada pangan," kata Bupati Bonifasius.

Disebutkan kebutuhan beras di Mahulu hanya 7.000 ton.

Jika 4.000 hektare menghasilkan 2 ton per hektare, bisa mencapai 8.000 ton-12 ton, artinya sudah surplus.

Bupati mengatakan, mengenai program lahan 10 hektare per kampung, dalam rangka ketahanan pangan ini sudah mendapat landasan yuridis yang sangat kuat.

Baca juga: Bupati Bonifasius Sampaikan Pengantar Nota Keuangan, Lima Pertimbangan Dasari Rancangan P-APBD 2022

Dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI No.82 Tahun 2022 tentang Pedoman Ketahanan Pangan di Desa.

Bupati menambahkan, pembangunan sektor pertanian akan terus dipacu, salah satunya lewat pelatihan pembuatan pupuk organik oleh OPD terkait.

Kemudian untuk manajemen pemasarannya nanti akan dibantu juga dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung, melalui BUMK.

"Karena menginginkan produktivitas yang baik, program ini membutuhkan pupuk organik. Saya mau lahan pertanian kita ini menghasilkan padi yang sehat untuk dikonsumsi tanpa adanya bahan-bahan kimia. Maka saya minta untuk seluruh pengurus kampung untuk jangan malas untuk belajar dan bertanya kepada pihak Dinas terkait," tuturnya.

Sementara itu, Petinggi Kampung Long Hubung Longginus Geh, yang ditemui juga di lokasi Lahan KTNA mengungkapkan, masyarakat Long Hubung sangat mendukung program ini.

Warga, lanjutnya, juga berterima kasih atas adanya bantuan stimulan yang diberikan oleh Pemkab Mahulu.

Baca juga: Temu Wicara Jadi Wadah Diskusi Tanam Perdana Padi Ladang, Bupati Ajak Petani Ungkapkan Hambatan

Bentuk dari dukungan program ini masyarakat Long Hubung turut melaksanakan membuka lahan 10 hektare dan fokus juga membuka lahan pribadi dengan minimal 1 hektare per KK.

"Warga yang mendapat bantuan stimulan ini ada sebanyak 200-an orang. Tahun ini juga Long Hubung membuka lahan sawah yang sudah ada sejak lama. Kami berharap ke depannya, selain ada bantuan biaya stimulan, ada juga bantuan bibit maupun alat membuka ladang. Karena kita kan tidak bisa asal membakar ladang lagi," tambahnya. (adv)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved