Berita Samarinda Terkini

Tak Terima TNI Dikatakan Gerombolan, Danrem 091/Aji Surya Natakesuma Sebut Effendi Simbolon Baperan

TNI layaknya gerombolan saat rapat dengan Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Senin (5/9/2022)

Penulis: Nevrianto | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
GLADI POSKO 1- Danrem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi SH, MH (kanan)dan Kepala Kelompok Staf Ahli (KAPOK SAHLI) KODAM VI/ Mulawarman, Brigjen TNI Ivancius Siagian, tidak bisa menerima pernyataan Anggota DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon menyebut TNI layaknya gerombolan saat ditemui di Gladi Posko 1 bantuan penanggualangan banjir di Aula Wira Yudha Makorem 091/ASN jalanGajah Mada Kota Samarinda Kalimantan Timur, Selasa (13/89/2022).TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

TRIBUNKALTIM.CO,SAMARINDA- Danrem 091/Aji Surya Natakesuma, Brigjen TNI Dendi Suryadi SH, MH tidak bisa menerima pernyataan Anggota DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon menyebut TNI layaknya gerombolan saat rapat dengan Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Senin (5/9/2022)

"Ada kabar sepetti itu berarti itu ngawur dia tak paham tentang TNI.TNI dari parameter pokok .Secara substansi kita kompak tak ada masalah.Perkara ada perbedaan dalam menangani suatu pekerjaan itu hanya metdore tapi bukan substansi.

Kalau ada seprti itu patut diwaspadai Diksi pilihan kata atau narasi harus dipilih apalagi itu di forum publik menyangkut institusi yang sangat penting TNI,"kata Danrem 091/ASN di Aula Wira Yudha Makorem Jalan Sudirman Kota Samarinda Kalimantan Timur, Selasa(13/9/2022).

Pernyataan tersebut nanti bisa menimbulkan peroecahan apalagi sesuatu yang menurut Danrem 091/ASN hanga persepsi.

"Ya bawaan perasan (Baperan) gitu lah dia cuma membawa persaaan saja dan dia nyatakan konteksnya apa kemudian bicaranya apa.Saya selaku Prajurit TNI gak terima kalau kita dibilang seperti itu apalagi ini menyangkut pimpinan.TNI sangat patuh pada pimpinan berdasarkan bagian dari sumpah kita.

Diangkat jadi pegawai maka taat pada atasan dengan tak membantah perintah atau putusan.
Tolong kita jangan terpengaruh narasi-narasi yang ngawur kemudian tidak berdasar, kita yang tahu keberdaan dan keadaan TNI," lanjut Danrem.

Kepala Kelompok Staf Ahli (KAPOK SAHLI) KODAM VI/ Mulawarman, Brigjen TNI Ivancius Siagian menganggap narasi diluar sedang viral itu mendiskreditkan TNI.

"Dia tak tau sejarah panjang TNI.TNI bukan ormas 1 tahun ataun 2 tahun muncul.TNI besar jasanya dalam kemerdekaan bangsa ini. Kita harus memiliki etika pada sejarah panjang.

Kita lihat saja tugas yang diberikan negara bisa dibuktikan dengan gemilang. Contohnya bangsa ini selamat karena TNI saat Covid-19. Harus diketahui Panglima TNI hampir setiap hari memantau tugas perintah panglima tertinggi, Presiden itu tercapai supaya memastikan Herd Imunity mencapai 70 persen.

Itu bulan pekerjaan mudah dicapai kalau bukan Karena satuan komando solid. Kalian belum tahu bagaimana para Dandim mendapatkan cara supaya bagaimana masyarakat datang berbondong datang mau disuntik vaksin. Saya saja terharu melihat para Dandim sepeti itu menjalankan tugas negara yang diberikan

Loh Kok sembarangan kenapa bisa sembarangan menyatakan TNI hanya sekedar gerombolan organisasi seadanya. Saya kira ini yang perlu kita sampaikan pemahaman TNi organisasi luar biasa," jelasnya.

KAPOK SAHLI KODAM VI/MULAWARMAN menegaskan TNI bukan organisasi sembarangan dan dipimpin para Jendral pemimpin berpengalaman profesional dan memenuhi kualifikasi.

"Apalagi lagi bagaimana TNI mengkordinir 3 angkatan yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut , Angkatan Udara, bagaimana mengoperasikan pesawat tempur, meriam, astros, tank kapal dan sejumlah peralatan perang itu dioperasikan para jenderal yang puluhan tahun dilatih supaya bisa mengoperasikan 3 angkatan yang luar biasa rumitnya.

Jadi kok bisa kita dikatakan organisasi tak berpemimpin dan organisasi yang hanya sekedarnya," tuturnya. (*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved