Berita Kubar Terkini
Pasca Kenaikan BBM, Tiket Kapal Penumpang di Kutai Barat Naik Rp 30 Ribu/Orang
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM berimbas pula pada kenaikan tarif kapal penumpang di Kabupaten Kutai Barat.
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM berimbas pula pada kenaikan tarif kapal penumpang di Kabupaten Kutai Barat.
Harga tiket kapal penumpang di Kutai Barat naik Rp 30 ribu per orang.
Diketahui, tarif tiket penumpang Kapal Motor (KM) di Pelabuhan Tering, Kecamatan Melak, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) resmi dinaikkan serentak sebesar 30 persen dari tarif yang sebelumnya.
Perubahan tarif tiket penumpang tersebut berlaku setelah tiga hari pasca diumumkan adanya kenaikan harga jual bahan bakar minyak (BBM) secara nasional oleh pemerintah pada 10 September 2022 kemarin.
Kepala Dinas Perhubungan Kutai Barat, Nopandel mengatakan kebijakan penetapan tarif angkutan umum adalah kewenangan pemerintah Provinsi.
Baca juga: Dampak Kenaikan Harga BBM, Tarif Kapal Jalur Sungai Mahakam Naik
Sementara pemerintah daerah hanya diberikan kewenangan dalam mengurus dan menertibkan izin trayek angkutan.
"Kewenangan itu ada di provinsi, karena izinnya juga kewenangan provinsi. Kewenangan kita di daerah terbatas kita hanya trayek antarkota saja," katanya, Rabu (14/9/2022).
Sementara itu, para pemilik kapal angkutan mengaku terpaksa menaikkan harga tiket penumpang dengan alasan menyesuaikan dengan biaya pengeluaran bahan bakar yang dikonsumsi Kapal Motor.
"Untuk menyelesaikan dengan pengeluaran BBM karena BBM sekarang kan sudah naik juga," ujar H. Toni, pemilik kapal angkutan penumpang di Pelabuhan Melak.
Dia menjelaskan besaran tarif kapal motor itu, di antaranya untuk kelas ekonomi (di bawah) dari Samarinda-Melak naik Rp 30.000 menjadi Rp 150.000 per orang.
Sementara untuk kelas VIP (di atas) naik Rp 30.000 menjadi Rp 180.000 per orang.
Baca juga: Meski Harga BBM Naik, Tarif Kapal Pelni Kota Balikpapan Masih Normal
Para penumpang menilai kenaikan tarif penumpang kapal sungai tersebut masih wajar-wajar saja, begitu juga dengan animo masyarakat yang memilih naik kapal sungai juga masih tetap tinggi.
Mereka mengaku sudah terbiasa naik kapal sungai daripada naik mobil travel saat bepergian antarkota atau keluar wilayah Kutai Barat.
"Biasa aja sebenarnya wajar saja. Itu kenaikannya karena kan menyesuaikan dengan harga BBM sekarang. Kapal tidak akan mungkin memuat penumpang kalau tidak untung," ucap Liliana, salah satu penumpang kapal. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.