Wawancara Ekslusif

EKSKLUSIF - Antisipasi Bencana Alam di IKN, Ahli Bangunan dan Jembatan Ungkap Tanah yang jadi Bubur

Berbagai infrastruktur seperti jembatan dan jalan bakal menjadi modal awal dalam pembangunan IKN Nusantara nantinya.

TRIBUNKALTIM
BAHAS IKN - Ahli Bangunan (Struktur) dan Jembatan (HAKI-ACI), Aco Wahyudi Efendi, S.T., M.T, saat berbicang dengan di podcast Tribun Kaltim IKN Insight. 

Nah itu mungkin yang menjadi salah satu tantangan tenaga ahli untuk terus melakukan review.

Untuk teknologinya sudah banyak, semenjak Presiden mengumumkan perpindahan IKN itu banyak negara dari luar yang memberikan beberapa teknologi tentang teknik seperti bagaimana cara penanggulannya.

Bantuan dari beberapa negara berupa apa?

Ada ahli teknologi, jadi di IKN sudah menggunakan sistem aplikasi yang terhubung langsung ke pusat di Jakarta, jadi apa yang dilakukan sekarang sudah real time terlihat pergerakannya.

Misal melakukan desain jembatan, jalan dan bangunan dari tim struktur, arsitektural, mekanikelnya program tersebut dengan real time akan diketahui oleh Kementrian.

Jadi kalau ada yang terlihat tidak bagus dari pusat sudah bisa langsung memberi masukan.

Apakah jenis tanahnya berbeda dengan yang di Jakarta?

Sangat berbeda, sebenarnya kalau kelebihan dan kekurangan itu tidak ada. Jadi tanah itu akan memberikan parameter terhadap daya dukung aksial misalnya seberapa kemampuannya untuk menahan beban di atasnya.

Jika ada longsoran, itukan terjadi karena di antara tanah yang keras tanah yang kuat dengan yang lembek jadi kalau ada geteran itu dia ada gesekan sehingga bergerak dan longsor.

Mungkin itu nanti yang akan diselidiki mengenai nilai kohesi dari sudut geser.

Dengan cara kita beri getaran tanahnya bergerak atau tidak itu nanti bisa terlihat dari program untuk menganalisis agar telihat zona sleding areanya sehingga bisa diantisipasi.

Kemarin yang amblas itu ada beberapa tes yang dilakukan sehingga kita tahu zona sleding areanya di mana.

Kondisi tanahnya di wilayah IKN seperti apa?

Kondisinya lebih settle karena selama ini belum pernah dijamah masih dalam kawasan hutan, masih stabil terhadap bangunan.

Tetapi memang elevasi di IKN sangat signifikan berbeda, nanti indikasinya bisa terdapat pergerakan.

Itu sudah beberapa dilakukan desain pada kawasan yang curam sehingga dilakukan perkuatan. (Ari Nindita/Bagian 1)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved