Wawancara Ekslusif

EKSKLUSIF - Antisipasi Bencana Alam di IKN, Ahli Bangunan dan Jembatan Ungkap Tanah yang jadi Bubur

Berbagai infrastruktur seperti jembatan dan jalan bakal menjadi modal awal dalam pembangunan IKN Nusantara nantinya.

TRIBUNKALTIM
BAHAS IKN - Ahli Bangunan (Struktur) dan Jembatan (HAKI-ACI), Aco Wahyudi Efendi, S.T., M.T, saat berbicang dengan di podcast Tribun Kaltim IKN Insight. 

TRIBUNKALTIM.CO - Ibukota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur didesain sebagai sebuah kota masa depan.

Berbagai infrastruktur seperti jembatan dan jalan bakal menjadi modal awal dalam pembangunan IKN Nusantara nantinya.

Kondisi tanah di Kaltim, khususnya di lokasi Sepaku, pun turut menentukan wujud IKN Nusantara seperti apa.

“Dari kacamata teknik sipil memang sudah melakukan penyelidikan tanah, jadi di sana memang banyak tanah yang jenisnya seperti klisel dalam istilah tekniknya, yang begitu dia terekspose terkena udara dan air akan menjadi bubur,” kata Ahli Bangunan (Struktur) dan Jembatan (HAKI-ACI), Aco Wahyudi Efendi, S.T., M.T, dalam podcast Tribun Kaltim IKN Insight, 24 Agustus 2022.

Selain tantangan itu, Juara 3 lomba sayembara Istana Wapres di IKN Nusantara ini juga mengatakan keunggulan tanah di IKN yang lebih settle masih stabil terhadap bangunan.

Baca juga: Ganti Rugi Lahan untuk Pembangunan IKN di Sepaku-Semoi Capai 90 Persen, Sisanya Masih Sengketa

Baca juga: EKSKLUSIF - Berkah Adanya IKN di Kaltim, Kadis Kominfo Faisal: Di Tengah Hutan Pun Sudah 5G

Seperti apa konsep infrastruktur dan bangunan IKN Nusantara, berikut petikan wawancara ekslusif bersama Aco Wahyudi Efendi mengangkat tema “Konsep Bangunan IKN Nusantara Bebas Gempa".

Sebagai informasi, program ini merupakan kolaborasi antara Tribun Kaltim dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kalimantan Timur, yang membahas progress pembangunan IKN Nusantara.

Bagaimana pandangan secara teknik sipil terhadap rencana pembangunan IKN?

Dari sisi teknik sipil sudah sangat ketat, untuk merancang sebuah bangunan saja itu dilakukan sidang di Jakarta, jadi memang sudah betul-betul mengawasi perancangan.

Dari awal pemasukan data, parameter itu ditinjau sangat real. Jadi produk yang ada di IKN ini sudah maksimal, bahkan ahli-ahli yang ada di Indonesia ikut turun tangan.

Langkah awal apa yang harus dilakukan Pemerintah di sekitar wilayah IKN?

Lebih ke infrastruktur jalan, apakah penambahan ruas jalan terhadap akses di dalam kota sendiri.

Di Balikpapan sendiri masih minim mendapatkan jalur alternatif, itu yang perlu dikembangkan.

Sudah mulai berjalan karena adanya sinergi dari Pemkot dan Kementerian PUPR.

Bagaimana kondisi struktur jalan dan jembatan di kawasan penunjang IKN?

Karena Balikpapan merupakan salah satu pintu menuju IKN otomatis kita akan melakukan peningkatan beberapa kondisi jembatan seKaltim.

Contohnya di Jalan Mulawarman setelah jembatan kembar itu ada satu jembatan yang sendiri nanti akan diduplikasi jadi dua jembatan, Samboja juga Pondok Gong itu akan diduplikasi juga karena otomatis lalu lintas yang akses ke wilayah IKN akan diperlebar itu.

Dari sisi wilayah Penajam bagaimana?

Akses ke PPU nanti akan ada pelebaran dan perbaikan jalan, tapi yang sekarang difokuskan itu dari KM 13 itu ada jalan tol tembus IKN itu dalam proses lelang jadi mungkin tahun depan sudah mulai bergerak pembangunannya.

Untuk di wilayah Sepaku juga sudah mulai lakukan pelebaran menuju akses IKN.

Apakah ada kekurangan dan kelebihan infrastruktur dalam menunjang pembangunan IKN?

Kalau plusnya dari Kota Balikpapan karena dia sebagai pintu masuk otomatis kita cari jalur yang memadai dan bisa dikembangkan sehingga tidak serta merta ambil jalan lain.

Jadi memang yang sudah dilakukan ini merupakan hal yang menguntungkan untuk akses ke wilayah IKN.

Apakah bisa dibilang sudah siap insfrastruktur penunjang IKN?

Sudah sangat siap. Jadi memang sebelumnya tim perencana sudah melakukan survey kebutuhan material, misal batu ambilnya dari Palu.

Jika ada material lokal yang bisa digunakan kita akan lakukan proses pemeriksaan di Lab setelah itu bisa dieksplore.

Tapi pada prinsipnya insfrastruktur penunjang wilayah IKN sudah diperhitungkan semua.

Apakah ada antisipasi bencana alam dari sisi daya dukung tanah di wilayah IKN?

Dari kacamata teknik sipil memang sudah ada melakukan penyelidikan tanah, jadi di sana memang banyak tanah yang jenisnya seperti klisel dalam istilah tekniknya yang begitu dia terekspose terkena udara dan air akan menjadi bubur.

Padahal kalau dalam jenis tanahnya dia berupa batuan yang dipukul pun tidak pecah.

Nah itu mungkin yang menjadi salah satu tantangan tenaga ahli untuk terus melakukan review.

Untuk teknologinya sudah banyak, semenjak Presiden mengumumkan perpindahan IKN itu banyak negara dari luar yang memberikan beberapa teknologi tentang teknik seperti bagaimana cara penanggulannya.

Bantuan dari beberapa negara berupa apa?

Ada ahli teknologi, jadi di IKN sudah menggunakan sistem aplikasi yang terhubung langsung ke pusat di Jakarta, jadi apa yang dilakukan sekarang sudah real time terlihat pergerakannya.

Misal melakukan desain jembatan, jalan dan bangunan dari tim struktur, arsitektural, mekanikelnya program tersebut dengan real time akan diketahui oleh Kementrian.

Jadi kalau ada yang terlihat tidak bagus dari pusat sudah bisa langsung memberi masukan.

Apakah jenis tanahnya berbeda dengan yang di Jakarta?

Sangat berbeda, sebenarnya kalau kelebihan dan kekurangan itu tidak ada. Jadi tanah itu akan memberikan parameter terhadap daya dukung aksial misalnya seberapa kemampuannya untuk menahan beban di atasnya.

Jika ada longsoran, itukan terjadi karena di antara tanah yang keras tanah yang kuat dengan yang lembek jadi kalau ada geteran itu dia ada gesekan sehingga bergerak dan longsor.

Mungkin itu nanti yang akan diselidiki mengenai nilai kohesi dari sudut geser.

Dengan cara kita beri getaran tanahnya bergerak atau tidak itu nanti bisa terlihat dari program untuk menganalisis agar telihat zona sleding areanya sehingga bisa diantisipasi.

Kemarin yang amblas itu ada beberapa tes yang dilakukan sehingga kita tahu zona sleding areanya di mana.

Kondisi tanahnya di wilayah IKN seperti apa?

Kondisinya lebih settle karena selama ini belum pernah dijamah masih dalam kawasan hutan, masih stabil terhadap bangunan.

Tetapi memang elevasi di IKN sangat signifikan berbeda, nanti indikasinya bisa terdapat pergerakan.

Itu sudah beberapa dilakukan desain pada kawasan yang curam sehingga dilakukan perkuatan. (Ari Nindita/Bagian 1)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved