Berita Nasional Terkini

Anies Baswedan Disebut Bawa Perubahan Positif Pelayanan Kesehatan Selama Jabat Gubernur DKI Jakarta

Anies Baswedan disebut membawa perubahan positif pelayanan kesehatan selama 5 tahun menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Warta Kota/Leonardus Wical Zelena Arga
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakil Gubernur Ahmad Riza Patria. Anies Baswedan disebut membawa perubahan positif pelayanan kesehatan selama 5 tahun menjabat Gubernur DKI Jakarta. 

Pergub tentang TGUPP kembali direvisi pada masa pemerintahan Gubernur Anies Baswedan.

Namun, di masa kepemimpinan Anies Baswedan pada tahun 2017, jumlah anggota TGUPP melonjak drastis menjadi 74 orang.

Kontroversi TGUPP di Era Anies

Dengan meningkatnya jumlah anggota, anggaran yang dikeluarkan untuk TGUPP pun otomatis meningkat tajam.

Saat itu, Anies memastikan jumlah anggota TGUPP pada pergub tersebut sesuai usulannya, yaitu sebanyak 73 orang.

Besaran anggaran TGUPP disebut mencapai Rp 26 miliar pada anggaran tahun 2020.

Di awal pembentukannya, anggaran untuk TGUPP hanya sebesar Rp 1 miliar.

Baca juga: Anies Baswedan dan Riza Mulai Berpamitan pada Warga Jakarta:Dukung Siapapun yang Jadi PJ Gubernur

Dalam hal lain, TGUPP sempat dituding menjadi penyebab di balik enggannya ratusan Pegawai Negeri Sipil DKI Jakarta mengikuti lelang 17 jabatan tingkat eselon II yang digelar pada 2021.

Ketua Fraksi PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono menduga, ratusan PNS itu enggan ikut lelang jabatan karena perannya nanti tetap akan didominasi oleh tim khusus Anies tersebut.

"Perannya (TGUPP) terlalu sentral. Peran yang terlalu (besar) itu tidak menimbulkan animo PNS khususnya eselon II dan III untuk naik jabatan," ujar Gembong, Selasa pekan lalu.

Selain itu, TGUPP juga menjadi polemik setelah membangunan kembali Kampung Susun Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.

Wilayah itu dianggap berada berada di zona merah atau area dilarang untuk permukiman.

Hal itu merujuk pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi.

Kendati demikian, TGUPP saat itu menyatakan, meski beberapa kali ditemukan benda sejarah, area tersebut belum ditetapkan sebagai lokasi cagar budaya sehingga bisa dilakukan pembangunan.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi ketika ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi ketika ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022). (KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL)

Sederet Alasan TGUPP Bakal Dihapus

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved