Berita Paser Terkini
Gunung Embun Layak Jadi Venue Paralayang, Disporapar Paser Perlu Atasi Masalah Landing di 2 Lokasi
Meski sudah dinilai layak jadi venue paralayang, masih ada beberapa catatan yang mesti dibenahi di lokasi Gunung Embun, Desa Luan, Kecamatan Muara Sam
Penulis: Syaifullah Ibrahim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Meski sudah dinilai layak jadi venue paralayang, masih ada beberapa catatan yang mesti dibenahi di lokasi Gunung Embun, Desa Luan, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Muksin.
Dia mengatakan, pada 15 September 2022 kemarin telah dilakukan uji coba terbang oleh tim survei dari Provinsi Kaltim serta 1 atlet paralayang dari Jawa Barat.
"Arena take offnya masih ada gundukan yang perlu dibuang supaya lokasinya rata, agar kemiringan bisa mencapai 15 derajat," jelas Muksin saat dikonfirmasi TribunKaltim.co, Jumat (16/9/2022).
Lebih lanjut dia menyampaikan, terdapat 2 lokasi landing yang bisa digunakan oleh para atlet paralayang nantinya.
Baca juga: Wisata Alam di Kaltim, Gunung Embun Paser Indah Tempatnya, Cocok Buat Paralayang
Lokasi pertama yaitu di lapangan Desa Luan, namun lokasi tersebut dinilai cukup jauh yang dikhawatirkan saat angin tidak mendukung maka atlet tidak bisa sampai di lokasi landing.
"Sealain itu, di samping lapangan lokasi landing ada pepohonan yang mesti ditebang agar tidak menghalangi saat landing," jelas Muksin.
Dia menambahkan, juga disediakan lokasi mendarat alternatif yang jaraknya tidak jauh dari lokasi take off.
Jadi, kata Muksin, jika kondisi angin tidak mendukung maka atlet paralayang bisa mendarat di lokasi tersebut.
"Jadi ada juga tempat mendarat alternatif yang lebih dekat jaraknya cuman masih ada gundukan, sehingga tim survei meminta kita untuk meratakan lokasi pendaratan itu, selebihnya bagus menurut mereka dan layak dijadikan spot paralayang," ujar Muksin.
Dia menjelaskan, untuk lapangan lokasi pendaratan merupakan tanah milik masayarakat, namun Kades setempat sudah mengaku sanggup untuk menangani masalah tersebut dan melakukan penebangan pohon di lokasi.
Baca juga: Wisata Alam Gunung S Kutai Barat Dibuka, Nikmati Embun Pagi hingga Paralayang
Sementara untuk lokasi pendaratan alternatif, kata Muksin, sebagian lokasi merupakan milik perusahaan PT AAMU.
"Kita akan ajukan surat pinjam pakai, untuk lokasi pendaratan alternatif di sana, karena di area tersebut tidak ada pohon sawitnya, jadi kita masih koordinasikan sampai sekarang," tambahnya.
Setelah semua kendala tersebut telah teratasi, maka Disporapar Paser akan kembali mengundang tim survei untuk melakukan pengecekan di lokasi.
Rencananya, tim survei akan akan kembali diundang tiga minggu sebelum festival paralayang digelar pada pertengahan bulan Desember mendatang jelang HUT Kabupaten Paser.
Baca juga: Gunung Boga Jadi Wisata Andalan Paser, Cocok buat Spot Paralayang, Wabup Juluki Negeri di Atas Awan