Berita Berau Terkini

Irau Manutung Jukut, Jadi Ajang Promosi Gemar Ikan dan Cegah Stunting di Berau

Agenda Irau Manutung Jukut kembali diadakan setelah 2 tahun vakum, dalam rangkaian acara HUT Berau ke 69 dan kota Tanjung Redeb ke 212.

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Kegiatan Irau Manutung Jukut dalam rangka HUT Berau, setelah 2 tahun tidak dilaksanakan. (TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI) 

TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Agenda Irau Manutung Jukut kembali diadakan setelah 2 tahun vakum, dalam rangkaian acara HUT Berau ke 69 dan kota Tanjung Redeb ke 212.

Kepala Dinas Perikanan Berau, Dahniar menjelaskan kegiatan bakar dan makan ikan untuk masyarakat Berau itu, sangat pas dengan keadaan Berau yang berlimpah sumber daya ikannya.

Sesuai dengan data Dinas Perikanan Berau, total ikan yang dihadirkan dalam agenda itu, habis sebanyak 12 ton. Yakni subsidi dari 3 pihak perusahaan dan sisanya berasal dari Dinas Perikanan.

Dengan total stand yang berdiri sebanyak 270 stand.

Baca juga: Disbudpar Minta Bubur Ancur Paddas Tersaji di Hotel-hotel Berau

“Irau Manutung Jukut, kalau dibahasa indonesiakan ini sama juga dengan membakar ikan bersama,” jelasnya kepada Tribunkaltim.co, Minggu (18/9/2022).

Dengan semangat bersama menghadirkan ikan, pihaknya berharap acara ini bisa mengajak masyarakat untuk rutin mengonsumsi ikan, sebagaimana imlementasi program Gemarikan.

“Kita tahu ya, protein hewani dari Ikan itu menjadi sumber yang baik untuk kecerdasan anak. Makanya dengan kegiatan ini, bisa mengkampanyekan secara langsung ke masyarakat,” tegasnya.

Baca juga: Cuaca Berau Hari Ini Sabtu 17 September 2022, Langit Cenderung Cerah Berawan dan Sore Diguyur Hujan

Adapun masyarakat, terutama sosok ibu, diimbau memberikan pangan ikan kepada anak-anak untuk mencagah adanya stunting.

“Kegiatan ini juga tidak terlepas dari edukasi ke masyarkat mengenai stunting,” ungkapnya.

Apalagi, program stunting menjadi program nasional, dan Berau berkomitmen untuk menurunkan angka stunting.

Baca juga: Mengenal Kuliner Khas Zaman Kerajaan Berau, dari Puncak Rasul dan Ancur Paddas

Selain itu, penggunaan ikan juga tidak hanya berdasarkan tangkapan laut. Melainkan ikan yang berasal dari budidaya.

Pihaknya saat ini juga menggencarkan kepada masyarakat, terkhususnya nelayan, untuk bisa beralih memprpduksi ikan, dengan cara membudiaya.

“Jadi ikan yang tersedia tidak hanya dari laut,” tutupnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved