Video Viral

Brutalnya Kelompok Wagner, Tentara Bayaran Rusia, Rekrut Napi Berperang ke Ukraina

Brutalnya kelompok Wagner, tentara bayaran Rusia, rekrut narapidana berperang ke Ukraina

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

TRIBUNKALTIM.CO - Bos tentara bayaran Rusia berkeras mengirim para tahanan ke medan perang di Ukraina, setelah sebuah video menunjukkan dia merekrut narapidana di penjara sebagai tentara bayaran.

Dilansir dari Kompas.com, Yevgeny Prigozhin, kepala kelompok Wagner, mengatakan mereka yang tidak mau mengirim narapidana untuk berperang harus mengirim anak-anak mereka sendiri.

Sebelumnya, rekaman video yang bocor menunjukkan Prigozhin sedang memberi tahu para narapidana bahwa mereka akan dibebaskan, jika mereka mengabdi kepada kelompoknya selama enam bulan.

Kelompok Wagner adalah kelompok tentara bayaran Rusia yang diyakini telah berperang di Ukraina sejak 2014.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di media sosial setelah video itu viral, Prigozhin mengatakan jika dia berada di penjara, dia bakal "bermimpi" bergabung dengan kelompok Wagner untuk "membayar utang pada Tanah Air".

Baca juga: Ancam Balas Aksi Teror Ukraina, Rusia Teguh Tak Akan Hentikan Serangan hingga Siapkan Respon Serius

Baca juga: Dapat Bantuan Drone Shahed-136 dari Iran, Rusia Sukses Hancurkan Ukraina di Kharkiv

Baca juga: Joe Biden Minta Putin Tak Gunakan Senjata Nuklir dan Kimia Saat Menginvasi Ukraina

Dia juga menambahkan sebuah pesan kepada mereka yang tidak ingin tentara bayaran maupun tahanan untuk ikut berperang.

"Entah itu perusahaan militer swasta dan tahanan, atau anak-anak Anda - putuskan sendiri."

Namun, pernyataan itu tidak secara eksplisit membahas video yang beredar sebelumnya atau mengakui bahwa video itu asli.

Video itu - yang sudah diverifikasi oleh BBC - bisa jadi membenarkan kecurigaan sejak lama bahwa Rusia berharap bisa meningkatkan jumlah pasukan dengan merekrut tahanan.

Hukum Rusia tidak mengizinkan tahanan dibebaskan dengan imbalan wajib militer maupun menjadi tentara bayaran, tetapi Prigozhin mengatakan dalam video bahwa "tidak ada yang kembali ke balik jeruji besi" jika mereka mengabdi kepada kelompok Wagner.

"Jika Anda mengabdi selama enam bulan, Anda bebas," katanya.

Namun, dia memperingatkan calon rekrutan untuk tidak membelot.

Dia mengatakan: "jika Anda tiba di Ukraina dan memutuskan mengurungkan niat, kami akan mengeksekusi Anda".

Video itu tampaknya diambil di sebuah lapangan penjara. Tidak diketahui siapa yang merekamnya, kapan video itu direkam, atau bagaimana video itu bisa dirilis.

BBC melakukan pengecekan geolokasi terhadap rekaman itu. Hasilnya menunjukkan ke sebuah daerah fasilitas tahanan di Republik Mariy El, Rusia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved