IKN Nusantara

Luhut Pandjaitan ke Amerika, Bahlil ke Eropa Demi Jaring Investor ke IKN Nusantara

Luhut Binsar Pandjaitan ke Amerika Serikat, Bahlil Lahadalia ke Eropa demi jaring investor ke IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Sandrio

TRIBUNKALTIM.CO - Investor yang berminat berinvestasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur, bakal bertambah.

Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut ada 6 negara yang berminat masuk di IKN Nusantara.

Terbaru, Bahlil juga menyebut kemungkinan akan ada investor dari Eropa dan Amerika Serikat yang masuk ke Ibu Kota Nusantara.

"Tunggu saya berangkat lagi nanti ke Eropa di akhir bulan ini baru bisa mendapatkan progress baru atau Pak Luhut ( Luhut Binsar Pandjaitan) balik dari Amerika pasti ada perkembangan terbaru," kata Bahlil, dilansir dari Kompas.com.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengklaim, sejauh ini sudah ada sejumlah perusahaan dari enam negara yang ingin berinvestasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

"Yang akan masuk (berinvestasi) itu adalah Uni Emirat Arab, kemudian China, Korea (Selatan), Jepang, kemudian Eropa, Taiwan, sudah 6," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/9/2022), dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: IKN Nusantara Diresmikan 2024, 3 Calon Penerus Anies Baswedan Tentukan Nasib Jakarta

Baca juga: Bahlil Lahadalia Sebut sudah Ada Perusahaan dari 6 Negara yang akan Berinvestasi di IKN Nusantara

Bahlil tidak menjabarkan secara detil perusahaan-perusahaan mana yang berkomitmen untuk ambil bagian dalam pembangunan IKN Nusantara.

Namun, ia mencontohkan beberapa perusahaan antara lain LG dari Korea Selatan serta foxconn dari Taiwan.

Bahlil menyebutkan, jumlah perusahaan itu dapat bertambah lagi bila kunjungannya ke Eropa pada akhir bulan ini membuahkan hasil.

Sebelumnya, Bahlil pernah menyatakan, biaya pembangunan IKN tidak akan sepenuhnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di mana negara hanya akan membiayai 20 persen dari total dana yang dibutuhkan dalam pembangunan IKN.

Kemudian, 80 persennya sisanya akan didanai dengan mengoptimalkan pendanaan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), hingga mendorong swasta ikut berkontribusi dalam pembangunan IKN.

"Pembangunan IKN ini tidak semuanya lewat APBN. Kalau tidak salah maksimal 20 persen dari total pendanaan IKN ini oleh APBN, sisanya lewat swasta," ungkap dia, Kamis (8/9/2022).

Pembangunan IKN merupakan salah satu agenda prioritas pemerintah.

Beberapa proyek di IKN pun masuk dalam daftar investasi prioritas dan ditargetkan selesai 2024, terutama fasilitas komersial dan esensial.

Merujuk materi Sosialisasi Peluang Investasi di Ibu Kota Nusantara, terdapat proyek yang masuk prioritas selesai 2024 untuk ditawarkan ke pihak swasta.

Proyek investasi prioritas itu berada di dalam Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN yang meliputi rumah sakit internasional, fasilitas pendidikan terpadu, kawasan perkantoran dan jasa (BUMN), mixed-use dan komersial niaga, serta fasilitas hunian. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved