Berita Kubar Terkini
Kongres PSSI Kutai Barat Memanas, 9 Voter Tinggalkan Ruangan
Kongres luar biasa Askab PSSI Kubar, yang berlangsung di gedung TP- PKK Kubar, Jumat (23/9/2022), di Jalan Sendawar Raya, Barong Tongkok
Penulis: Febriawan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Kongres luar biasa Askab PSSI Kubar, yang berlangsung di gedung TP- PKK Kubar, Jumat (23/9/2022), di Jalan Sendawar Raya, Barong Tongkok, diwarnai aksi protes dan walk out dari 9 voter peserta kongres.
Di mana awalnya proses kongres ini berjalan dengan aman.
Namun suasana mendadak menjadi memanas, setelah komite pemilihan membacakan aturan kongres.
serta penetapan Ketua Askab PSSI Kubar, tanpa ada pemilihan atau voting dari voter.
Baca juga: Besok Kongres Luar Biasa Penetapan Ketua Askab PSSI Kubar Digelar
Dan menggugurkam salah satu calon atau menetapkan calon tunggal terverifikasi.
"Bahwasannya hasil verifikasi pencalonan menetapkan satu calon Ketua PSSI Kubar, dan satu calon dianggap gugur," ungkap komite pemilihan.
Pernyataan komite pemilihan itu langsung disanggah oleh Yohanes Tino T , salah calon yang digugurkan.
Ia menilai proses yang dilakukan tidak benar. Setelah berdepat cukup panjang, Tino memutuskan untuk meninggalkan ruang kongres.
Baca juga: 6 Pemilik Hak Suara Cabut Dukungan dari Salah Satu Calon, 9 Voter Dukung Tino Ketua Askab PSSI Kubar
Dia diikuti oleh 9 voter yang mendukungnya.
Ditemui di luar gedung Tino mengaku kecewa. Sebagai bakal calon, dirinya tidak terima atas keputusan komite. Dengan alasan ia tidak lulus verifikasi berkas.
"Proses kongres ini hanya menetapkan calon tidak sampai ke voting. Karena salah satu calon, yaitu saya dinyatakan gugur. Untuk itu saya dan 9 voter lainnya memilih keluar dari kongres," jelasnya.
Terkait keputusan ini, Tino menduga pihak panitia telah mensetting, dengan hanya menetapkan satu calon saja.
Pasalnya kecurangan itu dapat dilihat dari proses pendaftaran. Yakni adanya ketidak terbukaan informasi.
Baca juga: Jabatan Stephanus Ujang Berakhir, Pemilihan Ketua KONI Kubar yang Baru Digelar secara Aklamasi
"Pertama waktu pendaftaran tidak dikabarkan. Kedua waktu pendaftaran sangat pendek, hanya dua hari. Itu pun bertepatan tanggal merah.
"Bagaimana kita mau lengkapi berkas. Lalu panitia tidak merespons saat kami hubungi," jelasnya.