Berita Nasional Terkini
Bertemu Rocky Gerung, Luhut Sebut Tak Mimpi Jadi Presiden: Tahu Diri Kalau Bukan Orang Jawa
Bertemu Rocky Gerung, Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan sebut tak bermimpi jadi Presiden karena ia bukan orang Jawa.
TRIBUNKALTIM.CO — Bertemu Rocky Gerung, Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan sebut tak bermimpi jadi Presiden.
Luhut Binsar Pandjaitan dan Rocky Gerung bertemu dan membahas banyak hal, salah satunya tentang Pilpres 2024.
Di tengah pembahasan, Luhut menyebut bahwa ia tak bermimpi menjadi Presiden.
Fakta antropologi di Indonesia yang membuat Luhut sadar diri dan memilih mengubur mimpi jadi kepala negara.
Hal itu bukan tanpa sebab, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku dirinya sadar diri sebagai orang minoritas.
Baca juga: Isi Pembicaraan Rocky Gerung dan Gibran Rakabuming: Soal Berguru hingga Cara Jokowi Ambil Keputusan
Baca juga: Bertemu Rocky Gerung, Luhut Singgung soal Sebutan Dungu yang Dilontarkan ke Jokowi: Itu Menyakitkan
Menurut dia, kesempatan untuk menjadi Presiden saat ini hanya dimiliki oleh orang Jawa.
Hal itu pun dibenarkan oleh Rocky Gerung yang menyebut hal itu sebagai fakta antropolgi yang terjadi saat ini.
Keduanya berbincang santai tentang banyak hal, termasuk soal Pilpres 2024 di kanal Youtube RGTV channel ID.
Di antara perbincangannya itu, Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan untuk tidak main cakar-cakaran.
“Rock, sebagai teman nih ya aku bilang. Percayalah sama saya, tidak ada satu negara maju pun di dunia ini yang pengen negara berkembang itu jadi negara maju. Itu aksioma yang menurut saya perlu Anda pegang.
Jadi kita kalau enggak pengen bikin negara kita ini maju ya kita enggak akan pernah maju. Kalau kita cakar-cakaran di antara kita sendiri, enggak akan selesai masalah kita,” beber Luhut Binsar Pandjaitan dilansir dari Youtube RGTV channel ID, Sabtu (24/9/2022).
Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan itu pun langsung ditanggapi oleh Rocky Gerung.
“Salah satu potensi cakar-cakaran adalah Islamophobia. Negara-negara barat memberi sinyal bahwa Indonesia masih Islamophobia,” ujar Rocky Gerung.
Kemudian Luhut Binsar Pandjaitan pun mempertanyakan bentuk Islamophobia di Indonesia.
“Ya itu mereka membuat persepsi supaya kita cakar-cakaran, apa sih Islamophobia di sini? Apa ada pelarangan orang melaksanakan syariatnya di sini? Baik agama Hindu, Budha, Kristen, Islam. Nggak ada kan? Semua silakan saja kau lakukan,” beber Luhut Binsar Pandjaitan.
Baca juga: Akui Rocky Gerung Salah Satu Idolanya, Gibran Rakabuming Raka: Tidak Ada Lagi Cebong, Kampret Dll
“Jadi potensi kita untuk mengaktifkan kembali janji kemerdekaan, yaitu kesejahteraan, perbedaan SARA, itu sebetulnya hal yang natural aja,” timpal Rocky Gerung.
Hal itu pun diamini oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang mengaku pasrah akan ketentuan yang sudah digariskan.
“Natural aja. Ini sebenarnya ada beberapa oknum yang pengen membuat supaya dirinya hebat. Saya bilang semua yang ada di bawah langit ada waktunya. Jadi saya juga menyadari itu, ada waktunya, you're done,” tutur dia.
Kemudian Luhut Binsar Pandjaitan juga menyinggung oknum yang memiliki post power syndrome.
“Dan kita harus tahu itu, kalau kita pengen terus merasa bahwa kita yang paling ngatur semua, itu nanti yang namanya post power syndrome. Jadi saya enggak mau seperti itu,” beber Luhut Binsar Pandjaitan.

“Ada yang enggak punya power tapi udah ada syndrome-nya,” sindir Rocky Gerung.
Kemudian Luhut Binsar Pandjaitan mulai membahas soal Presiden harus orang Jawa.
“Apa harus jadi Presiden kau bisa ngabdi? Kan enggak juga, harus tahu diri juga lah. Kalau kau bukan orang Jawa,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.
Mendengar itu, Rocky Gerung pun sontak langsung tertawa.
“Fakta antropolginya begitu,” kata Rocky Gerung membenarkan pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan.
Lalu Luhut Binsar Pandjaitan pun mengatakan bahwa selain orang Jawa, jangan bermimpi menjadi Presiden hari ini.
“Iya, kalau Anda bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini, saya enggak tahu 25 tahun lagi, udah lupain deh. Nggak usah kita memaksakan diri, kita sakit hati. Yang bikin sakit hari ini kita sendiri loh,” ungkap Luhut Binsar Pandjaitan.
Hal itu pun dibenarkan oleh Rocky Gerung.
“Wah ini poin bagus, jadi terimalah fakta itu, fakta antropolgi kita,” ujar Rocky Gerung.
Luhut Binsar Pandjaitan pun meminta Rocky Gerung untuk mengingatkan pada rakyat soal fakta antropologi tersebut.
“Saya ingatin bahwa antropolgi kita itu basisnya adalah etnis cyvil, dan faktualitas itu yang kadang kala membatalkan ambisi orang untuk jadi Presiden,” kata Rocky Gerung lagi.
Rupanya hal itu jugalah yang menghambat seorang Luhut Binsar Pandjaitan tak ingin bermimpi menjadi Presiden.
Baca juga: Bertemu Rocky Gerung, Luhut Singgung soal Sebutan Dungu yang Dilontarkan ke Jokowi: Itu Menyakitkan
“Ya termasuk saya !” kata Luhut Binsar Pandjaitan menyambut ucapan Rocky Gerung.
“Double minoritas,” kata Rocky Gerung menambahkan.
“Ya betul saya double minoritas, saya udah Batak Kristen lagi,” kata Luhut Binsar Pandjaitan sambil tertawa.
“Jenderal lagi, itu juga minoritas sekarang,” ujar Rocky Gerung lagi.
“Jadi saya bilang sudah cukup itu, saya hari tahu. Ngapain saya menyakiti hati saya. Istri saya juga bilang ‘kamu ngapain sih pah’, ya emang enggak mau, ‘syukurlah haleluya’ dia bilang,” tandasnya. (*)
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Blak-blakan Luhut Akui Harus Kubur Mimpi Jadi Presiden : Kalau Kau Bukan Orang Jawa Harus Tahu Diri