Tragedi Arema vs Persebaya

Mahfud MD Soroti 4 Hal dalam Tragedi Kanjuruhan, Hari Ini Menkopolhukan Panggil Kapolri dan PSSI

Mahfud MD soroti 4 hal ini dalam Tragedi Kanjuruhan. Hari ini, Senin (3/10/2022), Menkopolhukam panggil Kapolri dan PSSI

Editor: Amalia Husnul A
SURYA/HABIBUR ROHMAN
Suporter Persebaya Bonek melakukan aksi solidaritas di Taman Apsari Surabaya, Minggu (2/10/2022). Mahfud MD soroti 4 hal ini dalam Tragedi Kanjuruhan. Hari ini, Senin (3/10/2022), Menkopolhukam panggil Kapolri dan PSSI 

TRIBUNKALTIM.CO - Tragedi Kanjuruhan yang terjadi seusai laga Liga 1 2022/2023 Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi perhatian serius semua pihak termasuk Pemerintah Pusat.

Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) langsung meminta agar Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia ( PSSI ) menghentikan kompetisi Liga 1 usai kejadian Tragedi Kanjuruhan tersebut.

Ada 4 hal yang disoroti Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam Tragedi Kanjuruhan tersebut.

Hari ini, Senin (3/10/2022), Mahfud MD akan memanggil pihak-pihak terkait termasuk PSSI dan juga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membahas Tragedi Kanjuruhan tersebut.

Diketahui, dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022) malam tersebut mengakibatkan 125 orang meninggal.

Setelah Tragedi Kanjuruhan tersebut, Presiden Jokowi segera memerintahkan menghentikan Liga 1 sambil menunggu hasil investigasi dan evaluasi terkait tragedi tersebut. 

Berikut ini 4 sorotan Menkopolhukam, Mahfud MD terkait faktor pemicu Tragedi Kanjuruhan seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com:

1. Panitia Pelaksana ( Panpel ) Arema FC abaikan usul kepolisian

Baca juga: Update Jumlah Korban Arema vs Persebaya: 125 Orang Meninggal dan 299 Jiwa Terluka, Ini Daftarnya

Mahfud MD mengatakan, panitia pelaksana Arema FC diduga mengabaikan usulan aparat kepolisian terkait laga sengit itu.

Menurut dia, aparat kepolisian sempat mengusulkan kepada panitia supaya laga digelar pada sore hari.

Selain itu, kata Mahfud MD, aparat keamanan juga meminta supaya jumlah penonton disesuaikan dengan kapasitas stadion, yakni sebanyak 38.000 orang.

“Tapi usul-usul itu tidak dilakukan oleh panitia yang tampak sangat bersemangat.

Pertandingan tetap dilangsungkan malam, dan tiket yang dicetak jumlahnya 42.000,” ujar Mahfud dalam keterangan pers pada Minggu (2/10/2022).

2. Bukan bentrok antarsuporter

Mahfud MD juga menyampaikan kerusuhan di Stadion Kanjuruhan bukan bentrokan antarsuporter.

"Perlu saya tegaskan bahwa tragedi Kanjuruhan itu bukan bentrok antar suporter Persebaya dengan Arema.

Baca juga: Sama-sama Terjadi di Oktober dan Ratusan Orang Tewas, Fakta Kerusuhan Kanjuruhan Malang dan Bom Bali

Sebab pada pertandingan itu suporter Persebaya tidak boleh ikut menonton.

Suporter di lapangan hanya dari pihak Arema,” tegas Mahfud MD.

3. Korban meninggal diduga karena berdesakan

Menurut Mahfud MD, korban meninggal dalam kerusuhan itu diduga akibat terinjak-injak atau sesak napas akibat berhimpitan untuk berebut keluar dari stadion.

“Oleh sebab itu para korban pada umumnya meninggal karena desak-desakan, saling himpit, dan terinjak-injak, serta sesak nafas.

Tak ada korban pemukulan atau penganiayaan antar suporter,” ujar Mahfud MD.

4. Janji ditangani baik, Pemkab Malang tanggung biaya rawat

Mahfud MD menjanjikan pemerintah bakal menangani peristiwa ini dengan baik.

Baca juga: Insiden Arema FC vs Persebaya Liga 1 Dihentikan, Sekretaris Tim Borneo FC Samarinda Angkat Suara

Mahfud MD juga menyampaikan, pemerintah menyesali tragedi dan berharap keluarga korban bersabar.

“Pemerintah menyesalkan atas tragedi Kanjuruhan. Pemerintah akan menangani tragedi ini dengan baik,” kata Mahfud MD.

Pemerintah, lanjutnya, berharap agar keluarga korban bersabar serta terus berkordinasi dengan aparat dan petugas pemerintah di lapangan.

“Pemda Kabupaten Malang akan menanggung biaya rumah sakit bagi para korban,” terang dia.

Hari Ini Panggil PSSI dan Kapolri

Menkopolhukam, Mahfud MD memanggil PSSI dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk rapat koordinasi (rakor) membahas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Rakor Menkopolhukam bersama dengan PSSI dan Kapolri akan digelar di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (3/9/2022), sekitar pukul 09.00 WIB.

Bukan hanya PSSI dan Kapolri, Mahfud MD juga mengundang Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan sejumlah pejabat lainnya.

Dikutip dari YouTube Kemenko Polhukam, Minggu (2/10/2022),  Mahfud MD mengatakan, “Besok (hari ini) jam 9, saya mengundang rapat koordinasi bersama Menko PMK, Menteri Kesehatan, Menpora, Mendagri, Menteri Sosial, Panglima TNI, Kapolri, Koni, PSSI, saya undang ke kantor saya untuk membicarakan hal-hal tersebut.” 

Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, Mahfud MD menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo telah meminta agar pemerintah mengambil langkah cepat merespons tragedi Stadion Kanjuruhan.

Sehingga, pihaknya mengundang beberapa pejabat untuk mengambil keputusan terkait langkah yang akan dilakukan pemerintah ke depan.

Misalnya, memperbaiki dunia sepak bola Indonesia ke depan dan meneliti jika ada pelanggaran hukum dalam kasus tersebut.

“Pelanggaran hukum atau sabotase di dalam peristiwa itu untuk diteliti dan ditindak dengan tepat sesuai aturan hukum,” terang Mahfud MD.

“Siapa pun dia, siapa pun yang sengaja maupun siapa pun yang lalai di dalam terjadinya peristiwa ini,” imbuh dia.

Kerusuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, setelah pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Arema FC kalah 2-3 di kandang sendiri, Sabtu (1/10/2022).

Pihak kepolisian menembakan gas air mata ke arah penonton.

Akibatnya, 125 orang meninggal dunia.

Umumnya mereka meninggal karena terinjak-injak dan sesak nafas.

Baca juga: KISAH PILU! Bocah 11 Tahun Jadi Yatim Piatu Usai Orang Tuanya Tewas dalam Tragedi Arema vs Persebaya

(*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved