Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - Dua Kader PDIP jadi Calon Wawali Balikpapan, Andi Arif Agung: Bukti Golkar Legowo
Golkar dengan PDIP, merupakan dua partai yang kadernya memenangi Pilkada Balikpapan 2019, lewat Rahmad Masud yang berpasangan dengan Thohari Aziz.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
Bisa dibayangkan. Artinya kita membagi-bagi peran, membagi kekuasaan dengan partai lain itu kita kasih kesempatan.
Lain cerita kalau misalnya syaratnya Bu Risti harus jadi orang Golkar. Persoalan ke depannya Bu Risti ternyata lebih nyamannya di partai Golkar itu sudah lain konteksnya.
Keputusan PDIP kan sudah menetapkan satu nama?
Tidak apa-apa itu kan. Kita tidak mencampuri mekanisme di PDI P. Gerindra silakan, PKS silakan, mekanisme masing-masing partai, kita nggak mungkin campuri dan kita nggak akan punya kemampuan untuk mencampuri situasi itu.
Mekanisme partai Golkar ya seperti ini. Ini kebesaran hati partai Golkar, ya sudah kita Bismillah. Karena kami meyakini ada fatsun-fatsun politik baik yang harus kita bangun di kota Balikpapan.
Salah satunya menghargai dan mengapresiasi orang yang berjasa untuk untuk Pak Rahmad, untuk Partai Golkar, yang kemudian hari ini kepala daerahnya adalah kader Partai Golkar.
Artinya tidak masalah jika nanti 2 nama yang keluar dari PDIP?
Kita tidak pernah tau akhir situasinya, bisa saja nanti All Indonesia final (dua calon wawali terpilih dari PDIP).
Kan kita tidak pernah tahu kalau ternyata arahnya ke sana. Bisa saja itu terjadi artinya silahkan dipilih. Yang jelas saya sudah kasih clue. Bisa saja.
Jika kondisi itu yang terjadi, bagaimana Golkar mempertahankan calonnya?
Itu pasti, etikanya seperti itu. Karena Golkar, semua anggota legislatif itu kan tegak lurus dengan instruksi dari fraksi, dan fraksi tegak lurus dengan partai kan seperti itu. Jadi ya itu pasti akan seperti itu arahnya.
Apakah ketika almarhum Thohari Azis berpulang apa memang sudah janji yang terucap ?
Kalau ada janji terucap dari kemarin-kemarin sudah kita proses situasi ini.
Jadi sebenarnya berjalan saja prosesnya?
Iya, jadi dialektika ini kan berjalan seiring. Itulah makanya saya bilang di awal agak kesulitan memang ini kan unpredictable. Nggak pernah ada situasi seperti ini.