Berita Penajam Terkini

DBD di Penajam Paser Utara Capai 43 Kasus, Kadinkes Sebut Upaya Pencegahan Bukan Dengan Fogging

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencapai 43 kasus pada periode Januari 2022 hingga saat ini.

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Kadinkes PPU, dr. Jansje Grace Makisurat. (TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU) 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mencapai 43 kasus pada periode Januari 2022 hingga saat ini.

Kasus tersebut tersebar diseluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten PPU, baik Waru, Sepaku, Babulu dan Penajam.

Hal tersebut seperti diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) PPU dr. Jansje Grace Makisurat kepada TribunKaltim.co.

Kata dia, diantara 43 kasus tersebut ada dua kasus yang ditemukan meninggal dunia belum lama ini.

Baca juga: Tutup Celah Pungli, Penyeberangan Feri Kariangau-Penajam Bakal Terapkan Pembayaran Non Tunai

"Kasus meninggal dua, kalau keseluruhan ada sebanyak 43 kasus," ungkapnya pada Jumat (7/10/2022).

Kata dia, penyebab utama masyarakat bisa terjangkit DBD yakni karena pengaruh lingkungan yang tidak bersih.

Perkembangan nyamuk DBD kata dr. Grace, biasanya ada di genangan air, atau ditempat-tempat lembab.

Baca juga: Pembangunan BLK di Penajam Paser Utara Tunggu Legalitas Lahan

"Nyamuk dewasa itu biasanya berkembang biak di talang air yang tidak terlihat atau kaleng bekas berisi air," sambungnya.

Pencegahan yang bisa dilakukan, yakni dengan kerja bakti membersihkan lingkungan dan mengaktifkan satu rumah satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik).

Tugas Jumantik nantinya akan memantau tempat-tempat yang sekiranya bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Jumantik ini kata dr. Grace bisa dari anggota keluarga sendiri, yang telah diberikan pelatihan.

Baca juga: 2.752 KPM di Penajam Paser Utara Terima Bantuan Sebesar Rp780 Ribu Dari Dinas Sosial

Beberapa kali juga pihak Dinkes telah melakukan pelatihan tersebut didaerah tertentu.

"Harus kerja bakti dan memperhatikan kebersihan lingkungan mulai rumah sampai lingkungan harus sama-sama," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa upaya pencegahan DBD tidak efektif bila menggunakan fogging.

Hal itu karena, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa tapi tidak membunuh jentiknya.

"Fogging bukan solusi, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa," bebernya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved