Tenggelam di SKM Samarinda

Jarak Pandang Nol akibat Banyak Bekas Kerukan, Pencarian Bocah Tenggelam di SKM Samarinda Dihentikan

Pencarian hari pertama terhadap Adly Agil, korban tenggelam di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM), dekat Intake PDAM Bengkuring pada Kamis (6/10/2022)

Penulis: Rita Lavenia |
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Para penyelam Basarnas usai melakukan pencarian Adly Agil, korban tenggelam di Sungai Karang Mumus Samarinda, Kamis (6/10/2022) tadi malam pada operasi hari pertama. TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pencarian hari pertama terhadap Adly Agil, korban tenggelam di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM), dekat Intake PDAM Bengkuring pada Kamis (6/10/2022), masih belum membuahkan hasil.

Unit Siaga SAR Samarinda sendiri telah melakukan penyelaman selama satu jam penuh dengan radius 100 meter dari titik terakhir terlihat.

"Pencarian di hari ini belum membuahkan hasil. Dan tadi penyelaman kita hentikan pada pukul 22.30 WITA (tadi malam)," jelas Koordinator Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Effendi kepada TribunKaltim.co.

Dia menjelaskan kedalaman sungai yang tengah diperlebar tersebut mencapai 2-4 meter dengan kondisi arus deras.

"Selain itu kendala lain visibility (jarak pandang) 0 meter dan di bawah ada obstacle (kendala) banyak bekas kerukan," bebernya.

Baca juga: 2 Penyelam Basarnas Lakukan Pencarian Korban Tenggelam di Dekat Intake PDAM Bengkuring Samarinda

Para penyelam Basarnas melakukan pencarian Adly Agil, korban tenggelam di Sungai Karang Mumus Samarinda, Kamis (6/10/2022) tadi malam pada operasi hari pertama. TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Para penyelam Basarnas melakukan pencarian Adly Agil, korban tenggelam di Sungai Karang Mumus Samarinda, Kamis (6/10/2022) tadi malam pada operasi hari pertama. TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA)

Oleh sebab itu, lanjutnya, operasi di hari pertama ditutup untuk sementara dan akan dilanjutkan hari ini, Jumat (7/10/2022) pukul 07.00 WITA.

Untuk teknik pencarian selanjutnya, jelas Riqi Effendi, pihaknya belum bisa memastikan apakah akan dilakukan penyelaman ataupun tidak.

"Kita lihat situasi kondisi. Jika memungkinkan diselami, kami akan menyelam. Jika tidak, berarti hanya dilakukan penyisiran di permukaan air, Karena tadi arus memang cukup deras, ditakutkan tubuh korban sudah terbawa arus," ujarnya.

Upaya pencarian ini melibatkan TNI Polri, Damkar dan relawan se Kota Samarinda.

Diketahui, sejak pukul 17.00 WITA anggota Kodim 0901 Samarinda bersama masyarakat setempat telah melakukan penyelaman secara manual hingga Basarnas tiba di lokasi kejadian pada pukul 19.30 WITA. 

Baca juga: Soal 2 Siswa di PPU Tenggelam Saat Kerjakan Tugas, Pihak Sekolah Dimintai Keterangan Oleh Polisi

Diberitakan sebelumnya, seorang bocah berusia 12 tahun dinyatakan tenggelam saat nekat berenang di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM), tepatnya Intake PDAM Bengkuring, Kamis (6/10/2022) kemarin.

Dari informasi awal, bocah laki-laki yang diketahui bernama Adly Agil hilang setelah bermain perosotan dan berenang di sekitar Intake PDAM yang berada di Jalan Pakis Merah 7, RT 44, Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Samarinda Utara tersebut, sekitar pukul 16.45 WITA.

Ketua RT 44, Andi Irwansyah menerangkan korban kala itu tidak sendiri, melainkan bermain dan berenang bersama 3 rekannya yakni Kristian, Nabil dan Benny sejak pukul 16.00 WITA.

"Informasinya dua di antaranya tidak dapat berenang. Tidak lama setelah turun satu anak (korban) terbawa arus ke tengah," ucapnya.

Terpantau di lokasi, sejumlah warga turun untuk melakukan pencarian menggunakan perahu dan ada pula yang mencoba berenang dengan peralatan seadanya.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved