IKN Nusantara

Bertemu Puan, Australia Tawarkan Program Antisipasi Perubahan Iklim di IKN Nusantara

Bertemu Puan Maharani, Australia tawarkan program antisipasi perubahan iklim di IKN Nusantara

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah Australia menawarkan program antisipasi perubahan iklim di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

Hal ini diungkapkan Ketua DPR Australia Milton Dick saat bertemu dengan Ketua DPR RI Puan Maharani.

Dilansir dari Kompas.com, keduanya membicarakan mengenai kerja sama dalam pembangunan IKN Nusantara atau Ibu Kota Nusantara dengan infrastruktur ramah lingkungan.

“Saya menyambut dengan baik jalinan kerja sama antara Indonesia dan Australia yang siap bekerja sama dalam pengembangan IKN Nusantara dan mendorong implementasinya,” ujar Puan, dilansir dari Kompas.com.

Selain itu, dalam kerja sama itu, Australia juga menawarkan program antisipasi perubahan iklim atau climate change dan berharap kerja sama yang berada di bawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese berharap bisa lebih mengeratkan, khususnya antara Kalimantan Timur dan Australia.

“Saya begitu mengapresiasi kunjungan kenegaraan PM Anthony ke Bogor dalam rangka Annual Leaders Meeting pada Juni 2022 lalu serta mengonfirmasi kehadiran PM Australia pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Group of Twenty (G20) di Bali dan pemberian beasiswa di bidang prioritas G20,” ungkap cucu Proklamator RI Bung Karno itu.

Lebih lanjut, ia menyatakan kegembiraannya dengan hubungan bilateral Indonesia-Australia yang semakin kuat dan solid.

Ia juga mengingatkan Australia merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia pascaproklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

“Hubungan bilateral ini diharapkan akan terus diperkuat lagi sejak dideklarasikannya Indonesia-Australia sebagai mitra strategis pada Agustus 2018,” ucapnya.

Menurut Puan, penguatan hubungan tersebut semakin didukung dengan penandatanganan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) pada Maret 2019.

Adapun jalinan tersebut guna menambah kuota working holiday visa menjadi 5.000 peserta per tahun, penambahan dana senilai 470 juta dollar Australia untuk program bantuan pembangunan resmi Australia, serta program ketahanan pangan.

“Saya juga mengapresiasi dukungan pendanaan climate and infrastructure senilai 200 juta dollar Australia sebagai bentuk tindak lanjut Indonesia-Australia Joint Statement on Cooperation on the Green Economy and Energy Transition,” katanya.

Untuk diketahui, Indonesia dan Australia juga turut menjalin kerja sama dalam bidang ekonomi, yakni perkembangan signifikan hubungan Indonesia dan Australia dalam implementasi kebijakan ekspor dan impor, ketenagakerjaan, telekomunikasi, investasi, dan perdagangan elektronik pascaperjanjian IA CEPA.

Selain itu, Australia juga memberi komitmen penghapusan tarif untuk produk Indonesia yang masuk ke negaranya serta penurunan tarif untuk produk Australia yang masuk ke pasar Indonesia.

Puan menyakini bahwa nilai investasi Australia di Indonesia akan kembali meningkat sejalan dengan semakin terimplementasinya IA CEPA.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved