Ibu Kota Negara
Gapasdap Siap Dukung Pembangunan IKN Nusantara di Kaltim dari Sisi Sektor Transportasi
Kalimantan Timur dalam menyongsong IKN ke depan, Gapasdap turut menunjang terutama dalam sektor transportasi
TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Pembangunan Ibu Kota Negara Indonesia di Kalimantan Timur mendapat respon positif. IKN Nusantara dipilih lokasinya di Kalimantan Timur sesuatu hal yang tepat.
Penilaian tersebut datang dari Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap).
Saat melangsungkan Musda di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Gapasdap menyatakan sikap atas keberadaan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Disampaikan melalui Ketua Umum dan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Gapasdap, Khoiri Soetomo menyatakan siap ikut serta dalam menunjang adanya IKN Nusantara.
Baca juga: Tak Langsung 160 Tahun, Cek Alur Pemberian HGU ke Investor di IKN Nusantara
Baca juga: Kaltim Punya Susur Sungai yang Hubungkan Antarkabupaten sebagai Penopang IKN Nusantara,
Baca juga: Beri Peluang Warga Balikpapan, Kementerian PUPR Buka Pelatihan Pembangunan Konstruksi IKN Nusantara
"Kalimantan Timur dalam menyongsong IKN ke depan, Gapasdap turut menunjang terutama dalam sektor transportasi yang termasuk dalam tulang punggung perekonomian," ucapnya.
Lokasi Ibu Kota Negara berada di Penajam Paser Utara dan sebagian Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Ia menambahkan, dengan adanya IKN nantinya kebutuhan sumber daya manusia pastinya akan turut meningkat.
"Jika saat ini penyeberangan hanya dilakukan sebagai alat transportasi dari kabupaten ke kota, nantinya bisa saja sebagai sektor pariwisata," ucap Khoiri.
"Justru itu tugas kami untuk mengusulkan kepada pemerintah agar menciptakan iklim usaha yang kondusif, yang tercipta adanya keseimbangan," ucapnya.
Dua Negara Temui Otorita IKN Nusantara
Investor asal Korea Selatan dan Jepang tertarik menanamkan modalnya di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Bahkan, kedua investor ini dikabarkan sudah menemui Kepala Badan Otorita IKN, Bambang Susantono. Diketahui, saat ini pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara sedang dikebut.
Dilansir dari Kontan, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Nurul Ichwan mengatakan, saat promosi investasi di Dubai, investor disana sangat tertarik dengan IKN Nusantara.
"Jadi ketika kita membuat acara di Dubai itu investor dari Dubai tertariknya luar biasa," kata Nurul dalam UOB Economic Outlook 2023, Kamis (29/9).
Baca juga: Investor Jangan Takut, Masih Ada Sektor Investasi yang Dibuka Otorita IKN Nusantara
Selain itu pihaknya juga sudah memfasilitasi potensial investor dari Jepang dan Korea Selatan. Bahkan sudah ada investor yang menyatakan komitmen dan telah menemui Kepala Otorita IKN Nusantara.
Hanya saja ada satu hal yang menjadi catatan ketika investor datang mengunjungi IKN Nusantara, mereka berekspektasi bahwa sudah ada proyek-proyek yang sudah dibuat sehingga investor tinggal memilih mana yang menurut mereka menarik.
Saat ini pemerintah telah memiliki master plan pembangunan, termasuk peruntukan dari lahan-lahan sudah disiapkan. Termasuk bagian mana yang akan dikembangkan bersama investor.
"Nanti bagaimana akan dikembangkan kita akan menawarkan 20 persen tadi diambil pemerintah dan 80 persen diambil yang lain, dengan konsep ada yang dibangun pemerintah, ada yang dibangun swasta, dan ada juga kerjasama atau (public private partnership) PPP," jelasnya.
Baca juga: MADN Dukung IKN Nusantara, Tito Karnavian: Kita Rumuskan Bersama dalam Rakernas
Nurul menambahkan investor yang tertarik pada tahap berikutnya akan duduk bersama Badan Otorita IKN Nusantara menentukan di wilayah mana mereka tertarik untuk mengembangkan bisnis mereka.
Kemarin pemerintah sudah melakukan pre market sounding. Ke depan akan dilakukan market sounding yang rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. Dalam market sounding tersebut akan muncul paket-paket dan insentif dari investasi yang ditawarkan oleh IKN Nusantara.
Nurul mengungkap ada beberapa klasifikasi investor yang datang. Pertama, investor yang memiliki modal, teknologi dan mau mengambil resiko untuk berinvestasi di IKN Nusantara.
Misalnya investor yang ingin membangun properti dan akan dipasarkan sendiri.

Kelompok investor kedua adalah pihak-pihak yang memiliki kemampuan teknologi konstruksi, atau pihak yang menawarkan supply teknologi komunikasi atau yang lainnya.
Kelompok ini bukan investor namun ditegaskan juga dibutuhkan dalam pembangunan IKN Nusantara.
"Kelompok kedua ini tentunya ada hal yang harus di jembatan oleh kita yaitu mempertemukan antara pemilik teknologi dengan investor jadi bisa blended untuk membangun IKN, cuman biasanya investor pemilik modal itu sudah punya teknologi," imbuhnya.
(TribunKaltim.co/Ary Nindita dan Kontan.co.id)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.