Berita Nasional Terkini
Sidang Ferdy Sambo, Ada 2 Jenderal Sepakati Skenario Kematian Brigadir J, Peran Putri Candrawathi
Berikut ini dakwaan sidang Ferdy Sambo hari ini, Senin (17/10/2022). Bermufakat dengan 2 jenderal soal skenario kematian Brigadir J.
"Saat itu saksi Putri Candrawathi langsung memberikan keterangan yang dituangkan secara tertulis sebagai pelapor/korban dengan keterangan peristiwa pelecehan di Duren Tiga Nomor 46 yang dilakukan oleh terlapor Nofriansyah Yoshua Hutabarat kepada saksi Putri Candrawathi padahal diketahuinya keterangan tersebut merupakan keterangan yang tidak benar," tulis dakwaan.
Baca juga: SIDANG Ferdy Sambo: Jaksa Beber Ketakutan Bripka RR Saat Bosnya Rencanakan Pembunuhan Brigadir J
Putri Candrawathi Menguatkan Ferdy Sambo
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, menurut surat dakwaan Ferdy Sambo, Putri Candrawathi melapor sambil menangis mengaku sudah dilecehkan oleh Yosua saat berada di rumah Magelang, Jawa Tengah, pada 7 Juli 2022.
Kemudian keesokan harinya, Putri Candrawathi bersama Kuat Ma'ruf, Bharada Richard Eliezer dan seorang asisten bernama Susi berada dalam satu mobil pulang menuju Jakarta.
Sedangkan Bripka Ricky Rizal mengemudikan kendaraan lain bersama dengan Yosua.
Saat tiba di rumah pribadi di Jalan Saguling, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Putri Candrwathi langsung menemui Sambo di ruang keluarga di depan kamar utama yang terletak di lantai 3.
Saat itu Putri Candrawathi mengaku kepada Ferdy Sambo sudah dilecehkan.
Akan tetapi, cerita itu baru sepihak dan belum dikonfirmasi oleh Ferdy Sambo.
"Mendengar cerita itu membuat Ferdy Sambo menjadi marah, namun dengan kecerdasan dan pengalaman puluhan tahun sebagai seorang anggota kepolisian sehingga Ferdy Sambo berusaha menenangkan dirinya lalu memikirkan serta menyusun rencana untuk merampas nyawa korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," demikian isi dakwaan Ferdy Sambo yang dibacakan oleh jaksa penuntut umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (17/10/2022).
Baca juga: Link Live Streaming Sidang Ferdy Sambo, KY Turunkan 2 Tim dan Pasang Kamera Pantau Kinerja Hakim
Ferdy Sambo kemudian memanggil salah satu ajudannya, Bripka Ricky Rizal, dan memintanya untuk menembak Yosua.
Namun, Ricky menolak dengan alasan tidak siap mental.
Setelah itu, Ferdy Sambo meminta Ricky memanggil ajudannya yang lain, Bharada Richard Eliezer, dan mengajukan pertanyaan yang sama dengan alasan Yosua sudah melecehkan Putri.
Eliezer, kata jaksa, menyanggupi untuk menembak Yosua.
"Di saat yang bersamaan, Putri Candrawathi yang mendengar pernyataan itu kemudian keluar dari kamarnya menuju sofa dan duduk di samping Ferdy Sambo sehingga ikut terlibat pembicaraan antara Ferdy Sambo dan Eliezer," demikian isi dakwaan itu.
Menurut dakwaan, Ferdy Sambo merancang skenario supaya Yosua dianggap melecehkan Putri Candrawathi di rumah dinas Duren tiga.