Berita Nasional Terkini
Petambak di Tarakan Gelar Aksi Demo Buntut Harga Udang Turun, Duga Ada Permainan Harga
Aliansi Mahasiswa dan Petambak, Selasa (18/10/2022) menggelar aksi demonstrasi meminta agar harga udang kembali normal
TRIBUNKALTIM.CO- Aliansi Mahasiswa dan Petambak, Selasa (18/10/2022) menggelar aksi demonstrasi meminta agar harga udang kembali normal.
Ia mengatakan, harga udang bukan hanya dihadapi petambak di Tarakan namun juga seluruh Kaltara.
“Bukan baru hari ini bermasalah. Harga udang ini sudah dari tahun 2019 selalu ada penurunan. Makanya kami minta, bukan kepada pemerintah tapi ke cold storage,” beber Muhammad Nur Hasan.
Ia menilai diduga ada permainan dan ini yang diminta pemerintah turut hadir menjadi penengah. Karena ia membandingkan harga yang diterapkan di luar Kaltara lebih mahal.
“Di Kaltara harga lebih rendah. Kami lebih murah dibeli dari harga lain. Kami sudah ada upaya pertemuan, setiap ada pertemuan harga diturunkan, itu jadi permasalahan,” beber Muhammad Nur Hasan.
Baca juga: Warga Demo Jalan Ditutup KAI, Gubernur Ganjar Pranowo Turun Tangan Carikan Solusi
Baca juga: Eathink Market Fest hingga 16 Oktober, Sedia Pangan Ramah Lingkungan hingga Demo Masak
Baca juga: Demo Ojol di Balikpapan, Sampaikan 2 Tuntutan, Komisi IV DPRD akan Panggil Pihak Terkait
Ia melanjutkan, hari ini dalam tuntutannya ia meminta untuk harga agar kembali distabilkan sesuai dengan harga yang ada di pasaran lokal.
“Kami minta sesuai harga yang ada di daerah lain. Kalau di daerah lain harga Rp 180 ribu, kami juga minta di Kaltara harga Rp 180 ribu per kilogram untuk size 20 udang windu,” bebernya.
Per hari ini, harga udang windu ada di kisaran Rp 145 ribu per kilogram. Ada perbedaan sangat signifikan hampir Rp 45 ribu jauh perbedaannya.
“Bukan hanya itu, kalau harga turun, kami siap diturunkan. Kalau harga naik, kami minta tolong pengusaha jangan ambil keuntungan dari petambak saja. Itu kami minta. Untuk pemerintah, kami minta andil di situ,” tegasnya.
Bisa dalam bentuk kebijakan dan bukan hanya di harga, tetapi juga dari sisi regulasi perizinan bisa ikut mengatur.
Salah satunya yang diharapkan petambak kepada pemerintah, bisa menahan izin ekspor.
“Itu yang bisa dilakukan, itu kami minta baik dari Pak Wali Kota Tarakan maupun Pak Gubernur Kaltara. Di sini kehadiran pemerintah kami harapkan. Hari ini khusus dari wali kota dan gubernur tolong hadir, kami siap berdialog dengan gubernur, kapan pun kami siap,” ujarnya.
Ia mengakui, setiap kali menuju pada pemerintahan, tiga kali pertemuan, harga saat itu langsung turun.
“Kami semacam dipermainkan. Kami akan ada aksi lagi. Tanggapannya diterima setelah pertemuan, harga akan turun. Kemarin pertemuan di Pemkot, tapi setelah pertemuan harga turun lagi Rp 10 ribu.
Harga naik dalam posisi harga tabel udang, tetapi dari keseluruhan total, harga turun Rp 15 ribu. Yang menyebabkan harga turun, silakan tanya kepada yang mengundang,” jelasnya.
Baca juga: Soal Demo Guru di Balai Kota Samarinda, DPRD Kaltim Ingin Kesejahteraan Guru Diprioritaskan
Setelah aksi ini lanjutnya, pihaknya akan komunikasi kembali dengan pemkot dan provinsi.
“Kami akan melakukan pertemuan dengan Pak Gubernur untuk pertemuan dialog maksimal. Apabila tidak diwujudkan, pihaknya akan melakukan aksi lebih besar.
Kewenangan penentuan udang tidak ada di kota dan provinsi. Pasal ini tidak ada penentuan, tapi kami minta pemerintah hadir dari regulasi. Kalau provinsi kami akan mulai hari ini. Kami akan sampaikan ke gubernur,” pungkasnya. (*)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel
Artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Petambak Tarakan Turun Aksi Suarakan Tuntutan, Minta Pemerintah dan Cold Storage Naikkan Harga Udang, https://kaltara.tribunnews.com/2022/10/18/petambak-tarakan-turun-aksi-suarakan-tuntutan-minta-pemerintah-dan-cold-storage-naikkan-harga-udang.