Berita Pemkab Kutai Barat
Studi EHRA Himpun Data Faktual Terkait Ketersediaan Fasilitas Sanitasi di Rumah Tangga
Dinas Kesehatan Kutai Barat melakukan Studi Environmental Health Risk Assessment guna mendapatkan gambaran tentang fasilitas sanitasi.
TRIBUNKALTIM.CO - Guna mendapatkan gambaran tentang fasilitas sanitasi dan perilaku berisiko terhadap kesehatan lingkungan, Dinas Kesehatan Kutai Barat melakukan Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan.
Ini merupakan salah satu dari studi primer yang harus dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi kabupaten/kota guna menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten berdasarkan pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) di Kubar, Senin (17/10/2022).
Baca juga: Ikuti Maulid Nabi Muhammad SAW Secara Virtual, Wabup: Kiprah Polres Kubar Terus Diperluas
Kepala Dinas Kesehatan Kubar dr Ritawati Sinaga MSi dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Dinkes, Barnabas saat membuka EHRA di Ruang Pertemuan BP3D lantai II menjelaskan, studi EHRA diharapkan bisa memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi, menyiapkan anggota tim survei yang andal, serta merupakan bahan utama yang diperlukan dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten Kutai Barat.
Studi EHRA, menurut Kadiskes, merupakan studi partisipatif di kabupaten/kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higienitas serta perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Komponen yang menjadi objek studi meliputi limbah cair domestik, persampahan dan drainase lingkungan serta perilaku higienitas dan sanitasi.
Survei studi EHRA di Kabupaten Kutai Barat 2022 dilaksanakan pada Oktober-November 2022. Lokasinya tersebar di 190 kampung dan 4 kelurahan.
Diharapkan pelaksanaan survei studi EHRA Kabupaten Kubar tercapai seratus persen, dan kelompok sasaran sebanyak 40 responden setiap kampung.
Baca juga: Berlaga di Popda XVI Kaltim 2022, Tim Dayung Kubar Raih Lima Medali
Teknis penyelenggaraan survei studi EHRA dimulai dengan melaksanakan pelatihan terhadap enumerator dan supervisor tentang pemahaman penggunaan kuesioner survei/formulir inspeksi, serta cara penginputan data ke aplikasi appsheet yang sudah tersedia.
Setelah itu, enumerator melanjutkan kegiatan dengan menentukan responden terlebih dahulu, lalu siap untuk melakukan survei, wawancara dan pengamatan langsung di lapangan.
Supervisor bertugas untuk mengawasi peng-input-an hasil survei sehingga tidak ada data yang keliru. Koordinator kabupaten bertugas mengawasi dan mengkroscek semua data yang sudah terinput di appsheet. (adv)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.