IKN Nusantara
Jadi Transportasi Andalan di IKN Nusantara, BRIN Fokus Riset Kendaraan Listrik
Jadi transportasi andalan di IKN Nusantara, BRIN fokus riset kendaraan listrik
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
TRIBUNKALTIM.CO - Badan Riset dan Inovasi Nasional ( BRIN) sedang fokus melakukan riset Kendaraan Listrik dan pengembangan sistem otonom agar tidak tertinggal dari negara lain.
Pasalnya, kendaraan jenis tersebut akan menjadi moda transportasi masa depan dan Indonesia harus siap apabila terjadi pergeseran tren pada sektor otomotif.
Diketahui, Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur akan mengandalkan kendaraan listrik sebagai moda transportasi antar lokasi.
Pengembangan sistem otonom untuk kendaraan listrik berbasis baterai ini diharapkan dapat diaplikasikan untuk berbagai keperluan karena dilengkapi dengan teknologi sistem deteksi, artificial intelligence, dan big data.
Baca juga: Investor Tunggu Aturan Turunan dari UU IKN Nusantara, 6 Regulasi Segera Rampung
Dilansir dari Kompas.com, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, negara-negara maju sudah memiliki teknologi yang lebih matang dalam pengembangan mobil listrik.
“Posisi kita di Indonesia memang lebih sulit kalau kita akan berkompetisi di sektor itu.
Meskipun bukan berarti tidak ada peluang,” ujar Laksana dalam konferensi virtual (19/10/2022).
Laksana mengatakan, Indonesia berpeluang menciptakan sistem transportasi yang berbeda.
Tidak berbasis kendaraan konvensional, tetapi memakai autonomous individual mobile system.
“Kita ingin mengubah pola orang berpindah dari satu titik ke titik yang lain, tidak memakai yang konvensional itu.
Jadi sistem mobile, tapi autonomous. Dia enggak perlu ngapa-ngapain, dia tinggal naik, dia jalan sendiri,” kata dia.
Menurut dia, sistem kendaraan otonom ini akan gencar dilakukan di IKN Nusantara, termasuk beberapa area yang tertutup.
“Insya Allah sudah kita uji coba dalam waktu tidak lama, mungkin awal tahun depan. Nanti kita coba di Kebun Raya misalnya, nanti di bandara juga,” ucap Laksana.
“Jadi belum di jalan raya. Itu kita praktis tidak ada kompetitor. Kita coba masuk ke segmen-segmen yang peluang kompetisinya masih rasional, masih realistislah kita masuki,” tutur dia.
Pemerintah telah memutuskan untuk menjadikan Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara yang baru menggantikan Jakarta.