Berita Kukar Terkini
3 Prinsip Dasar Santri, Bupati Kukar Edi Damansyah Ingin Tahun Depan Ada Perlombaan
Hari Santri Nasional 2022 di Kutai Kartanegara ( Kukar), Kalimantan Timur berlangsung meriah dan semarak.
TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Hari Santri Nasional 2022 di Kutai Kartanegara ( Kukar), Kalimantan Timur berlangsung meriah dan semarak. Kali ini Bupati Kukar, Edi Damansyah memberikan pesan bagi santri.
Kata Bupati Edi Damansyah, santri juga harus mempertahankan tiga prinsip dasar santri.
Prinsip pertama adalah hubul wathon minal iman yang artinya cintah tanah air, Sabtu (22/10/2022).
Prinsip kedua, santri harus memegang teguh mitsaq wathoni atau kesepakatan dalam bernegara.
Baca juga: Hari Santri Nasional 2022 di Kukar, Bupati Edi Damansyah Ikut Beseprah Bersama Ribuan Orang
Kemudian prinsip ketiga, santri harus menjadi pemakmur bumi dalam mengembangkan ekonomi melalui pertanian, perkebunan, pertambangan, dan perindustrian.
Ke depan, ia pun meminta jajaran pemerintah daerah untuk mengevaluasi peringatan Hari Santri agar semakin meriah.
Bupati Edi Damansyah menginginkan ada perlombaan yang dikhususkan bagi para santri di Kukar selama sepekan.
"Harapan saya di tahun 2023, ada lomba-lomba khusus santri, seperti penampilan tenikal atau membaca kitab kuning. Jadi dari santri untuk santri," imbuhnya.
Menyatu Bersama Ribuan Santri
Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah menggelar berseprah atau makan bersama dengan ribuan santri di halaman parkir kantor bupati, Sabtu (22/10/2022).
Tradisi beseprah ini merupakan salah satu rangkaian dalam memperingati Hari Santri Nasional tahun 2022 di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Acara beseprah ini di mulai dengan doa. Kemudian, seluruh santri dari 18 kecamatan yang telah berkumpul menikmati makanan yang tersedia.
Baca juga: Hari Santri Nasional 2021 di Kutai Timur, Tasyakuran hingga Bagi Bibit Kurma
"Alhamdulillah rangkaian hari santri bisa dilaksanakan walaupun ada beberapa skenarion plan karena di luar dugaan, hujan deras," kata Edi Damansyah.
Dengan kenakan jas dipadu kemeja putih dan kopiah hitam serta sarungan, dihadapan ribuan santri, Edi membacakan sambutan dari Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas.

Menurutnya, penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Oleh karena itu, dia meminta para santri untuk terus menjaga tanah air. Sejalan dengan itu, lanjut Edi, santri juga harus mempertahankan NKRI.
(TribunKaltim.co/Miftah Aulia)