Arisan Online Bodong di Samarinda
Pengakuan Pelaku Arisan Online Bodong di Samarinda, tak Berniat Menipu dan Mohon Maaf
Julia Kartika (24), mungkin tidak pernah menyangka arisan online yang dikelolanya kini justru menjebloskannya ke dalam penjara
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Julia Kartika (24), mungkin tidak pernah menyangka arisan online yang dikelolanya kini justru menjebloskannya ke dalam penjara.
Sebab, guru honorer di salah satu sekolah dasar Samarinda ini mengaku telah menjalankan arisan online tersebut sejak 2018 lalu.
Empat tahun tanpa kendala dengan keuntungan yang dapat dipertanggungjawabkan membuat arisol miliknya semakin diminati oleh kaum ibu-ibu yang ingin mendapatkan keuntungan lebih dalam waktu singkat.
"Karena tidak ada masalah makanya mereka (member) berani pasang modal besar," ucapnya saat dijumpai media dalam press release Mapolresta Samarinda, Senin (24/10/2022).
Baca juga: Buruh jadi Korban Arisan Online Bodong di Samarinda, Berencana Mau Melamar Sang Kekasih
Namun semakin banyaknya member dengan jangka waktu pendek harus mencairkan dana membuatnya mulai kewalahan.
"Misal modal Rp 50 juta, saya janjinya 4 hari sudah dapat keuntungan Rp 96 juta. Rata-rata modalnya besar, akhirnya saya kewalahan," akunya.
Diakuinya ketidaksanggupannya untuk memenuhi janji keuntungan member dirasakan sejak 12 Juli 2022.
Alhasil agar terus berjalan dan demi memenuhi pengembalian modal member, Ia akhirnya nekat membuka slot arisan palsu.
Baca juga: Diduga Ikut Nikmati Uang Setoran Arisan Online, Oknum Polisi di Banjarmasin Terancam Pidana Umum
"Jadi Rp 19 miliar itu tumpang tindih. Kalau ada yang masukan modal, pakai bayar yang sebelumnya. Cuma akhirnya kewalahan di modal yang besar," bebernya.
Merasa tidak sanggup dan telah merugikan banyak pihak, Julia akhirnya berbesar hati menghentikan arisan online tersebut melalui live streaming yang dilakukan pada Sabtu (15/10/2022) lalu.
Bahkan Ia memanggil para member untuk datang ke rumahnya untuk mencarikan jalan tengah.
Pada kesempatan itu Ia meminta anggota member agar memberinya waktu untuk dapat mengembalikan uang secara bertahap.
Baca juga: BREAKING NEWS Perputaran Uang pada Kasus Arisan Online Bodong di Samarinda Mencapai Rp 19 Miliar
"Tapi tidak ada titik tengah dan mereka merasa ditipu. Akhirnya saya menyerahkan diri ke Polres karena saya memang tidak ada niatan menipu orang," ucapnya gemetar sembari menangis.
Perempuan 24 tahun ini juga menekankan bahwa pihak keluarganya tidak terlibat.
Walaupun kadang sang suami membantu menerimakan uang arisan saat dirinya tidak berada di rumah.
Bahkan Ia mengaku hanya mendapatkan keuntungan dari pemberian member.
Di mana seluruh barang yang telah disita kepolisian diakuinya fee dari member yang telah mendapatkan untung dari arisol tersebut.
"Saya tidak beli rumah atau apa. Saya tinggal di rumah nenek. Kadang transaksi di situ atau enggak di sekolah," jelasnya.
Di akhir, dengan kerendahan hatinya Julia menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh member baru yang telah dirugikannya.
"Saya tidak ada niatan kabur. Saya benar-benar tidak mampu kalau dipaksa mengembalikan (uang korban) secepatnya. Maafkan saya," lirihnya. (*)