Ibu Kota Negara
Jokowi Beri Syarat agar IKN Nusantara di Kaltim Bisa Dipakai pada 17 Agustus 2024
Membangun Ibu Kota Negara Indonesia akan berbeda jauh dengan Ibu Kota Negara yang telah berjalan di Kota Jakarta.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi) merasa yakin dan percaya diri, mewujudkan Ibu Kota Negara Indonesia yang baru atau IKN Nusantara pada tahun 2024.
Hal itu diutarakan Presiden Jokowi di Market Sounding IKN bertema Sejarah Baru Perdaban Baru, Ballroom Djakarta Theater XXI, Selasa (18/10/2022) yang diposting dalam akun resmi YouTube IKN Indonesia.
Membangun Ibu Kota Negara Indonesia akan berbeda jauh dengan Ibu Kota Negara yang telah berjalan di Kota Jakarta. IKN Nusantara berada di Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur
Juga IKN Nusantara jadi diferensiasi atau pembeda dengan Ibu Kota Negara dari negara-negara lain di dunia.
Baca juga: IKN Nusantara di Kaltim, Jokowi: 70 Persen Area Hijau, Mengembalikan Hutan Hujan Tropis
Mengingat IKN Nusantara mengandalkan potensi kelestarian alam, 70 persen adalah ruang terbuka hijau ramah lingkungan.
Perlu ada kerjasama semua pihak untuk mewujudkan IKN Nusantara yang ideal di Kalimantan Timur. Mewujudkan hutan alam, hutan hujan tropis lagi di Kalimantan.
"Inilah saatnya, menjadi pelaku sejarah masa depan Indonesia," kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden Jokowi, IKN Nusantara bakal terwujud pada Agustus di tahun 2024, sebagai awal pijakan untuk menempati Ibu Kota Negara Indonesia yang baru di Kalimantan Timur.
Baca juga: Pejalan Kaki dan Bersepeda di IKN Nusantara, Presiden Jokowi: Kita Hargai Disana
Namun kata dia, ada syaratnya untuk bisa mewujudkan IKN Nusantara bisa terwujud sesuai rencana.
"Dengan semangat gotong-royong, saya yakin pada 17 Agustus 2024, kita bisa merayakan bersama-sama hari kemerdekaan Indoneia di IKN Nusantara," tegas Presiden Jokowi yang merupakan pria lulusan Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta ini.
Wujudkan Hutan Hujan Tropis Lagi
Presiden Joko Widido ( Jokowi) menegaskan, Ibu Kota Negara Indonesia yang baru di Kalimantan Timur akan jauh berbeda dengan konsep ibu kota dengan negara-negara lain di dunia.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Market Sounding IKN bertema Sejarah Baru Perdaban Baru, Ballroom Djakarta Theater XXI, Selasa (18/10/2022) yang diposting dalam akun resmi YouTube IKN Indonesia.
Keberadaan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara tentu saja jadi diferensiasi dengan ibu kota negara lain. Sebab IKN Nusantara di Kalimantan Timur dirancang untuk memperbanyak ruang terbuka hijau.
"70 persen area hijau," beber Presiden Jokowi di hadapan para tamu undangan yang di antaranya dari golongan pengusaha.
Baca juga: Kesiapan Kedatangan Presiden Jokowi ke IKN Nusantara di Kaltim
Dia menjabarkan, lokasi lahan dipakai IKN Nusantara nanti bukan berada di hutan primer. Bila kemudian muncul isu ada perusakan hutan Kalimantan untuk IKN Nusantara tidak benar.
Karena status lahan yang digunakan untuk IKN Nusantara, asal muasalnya adalah hutan produksi, bukan hutan alam yang original.
Area yang akan dipakai sebagai IKN Nusantara hanya ditumbuhi satu jenis pohon saja, atau monokultur yang secara definsi lahan pertanian dengan menanam satu jenis tanaman pada satu areal.

"Monokulutr hanya satu jenis pohon saja, pohon eucalyptus, ditebang setiap enam sampai tujuh tahun. Jangan ada isu ( IKN Nusantara) merusak hutan," tegasnya.
Sebaliknya, kata Presiden Jokowi, hadirnya IKN Nusantara di Kalimantan Timur tentu akan kembali kepada marwahnya, menjadikan lahan yang berawasan lingkungan, mengembalikkan lagi jadi hutan hujan tropis Kalimantan.
Baca juga: Puncak Hari Sumpah Pemuda di IKN Nusantara, Presiden Jokowi Minta Pakai Pakaian Adat
"Kita kembalikan jadi hutan hoterogen dengan pohon asli endemi dari Kalimantan. Diharapkan jadi hutan hujan tropis di kalimantan," ujar Presiden Jokowi.
Tentu saja yang perlu disiapkan untuk mewujudkan mimpi itu di IKN Nusantara adalah membuat pusat persemaian. Pada Juni 2022 sudah terlaksana, luas lahan persemaian kurang lebih 16 hektar dan embung 7 hektar.
"Yang kapasitas bibitnya sampai 15 juta bibit per tahun. Ini (bibit pohon) dipakai untuk menghijaukan Kalimantan. Supaya bapak ibu ingat, saya dari Kehutanan (UGM Fakultas Kehutanan)," ungkap Presiden Jokowi.
(TribunKaltim.co/Budi Susilo)
Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.