Berita Kubar Terkini

Waspada Demam Berdarah Dangue di Kubar, Kasusnya Semakin Mengkhawatirkan

Data 3 tahun terakhir di Kabupaten Kutai Barat menujukkan bahwa terjadinya peningkatan kasus DBD yang cukup signifikan

Penulis: Zainul | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ZAINUL
Ilustrasi, petugas Dinas Kesehatan Kutai Barat beberapa waktu lalu melakukan voging di lingkungan sekolah sebagai salah satu langkah efektik membertas sarang nyamuk pemicu DBD. 

TRIBUNKALTIM.CO, SENDAWAR - Penularan kasus penyakit demam berdarah (DBD) di wilayah Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur kian mengkhawatirkan.

Hal ini pun membuat Pemkab Kubar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengajak seluruh stakeholder untuk sama-sama bersinergi memberantas sarang nyamuk pemicu kasus DBD dengan menggencarkan kegiatan kerja bakti bersih-bersih lingkungan.

Kegiatan kerja bakti ini dimulai dari kawasan lingkungan pekerjaan hingga di lingkungan rumah tempat tinggal sehari-hari.

Kepala Dinas Kesehatan Kutai Barat, dr. Ritawati Sinaga mengatakan peningkatan kasus DBD di Kutai Barat semakin mengkhawatirkan.

Baca juga: Angka DBD Capai 1.333 Kasus dengan 5 Kematian di Balikpapan, Potensi Terus Meningkat di Musim Hujan

Sehingga diperlukan gerak cepat semua pihak untuk melakukan pencegahan.  

Penyakit DBD ini mungkin saja berada di lingkungan kerja dan lingkungan tempat tinggal.

Ada beberapa kegiatan agar bisa terhindar dan memutus rantai DBD ini yaitu dengan cara membersihkan selokan, menutup air agar tidak terjadinya air yang menggenang.

"Menguras bak mandi dan memakai obat nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk," katanya kepada TribunKaltim.co pada Rabu (26/10/2022).

Rita menjelaskan, penyakit demam berdarah ini sudah banyak ditemukan di ruang lingkup masyarakat.

Data Dinas Kesehatan Kutai menunjukkan bahwa dua tahun terakhir ini lebih tepatnya pada tahun 2021 terdapat 49 Kasus demam berdarah yang memakan korban sebanyak 1 orang meninggal dunia.

Baca juga: Januari-September 2022 DBD di Kaltim 3.630 Kasus Terjadi, Dinkes Fokus Upaya Pencegahan

Kemudian pada tahun 2022 yang belum berakhir ini sebanyak 240 kasus yang memakan korban sebanyak 5 orang meninggal dunia.

Seperti diketahui bersama, Penyakit DBD merupakan penyakit infeksi Virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

"Penyakit ini dapat menyebabkan kematian serta penyebarannya cukup massif karena ditularkan oleh nyamuk," bebernya.

Kasus DBD di Kalimantan Timur berujung pada kematian, angkanya capai 27 kasus.
Kasus DBD di Kalimantan Timur berujung pada kematian, angkanya capai 27 kasus. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Kasus Meningkat Signifikan

Data 3 tahun terakhir di Kabupaten Kutai Barat menujukkan bahwa terjadinya peningkatan kasus DBD yang cukup signifikan, pada tahun 2020 terdapat 139 kasus dengan 2 angka kematian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved