Liga Indonesia

Juragan 99 Ngaku Bukan Pemilik Arema FC, Saham Terbesar Dikuasai Iwan Budianto, Ada Nama Raffi Ahmad

Juragan 99 tegaskan bahwa bukan pemilik Arema FC, saham terbesar dikuasai Iwan Budianto yang juga Wakil Ketua Umum PSSI, ada juga nama Raffi Ahmad.

KOMPAS.com/SUCI RAHAYU
Presiden klub Gilang Widya Pramana duduk bersama pejabat penting Malang Raya saat launching tim dan jersey Arema FC musim 2022 di Stadion Gajayana Malang, Rabu (20/7/2022) malam. Juragan 99 tegaskan bahwa dirinya bukan pemilik Arema FC, saham terbesar dikuasai Iwan Budianto yang juga Wakil Ketua Umum PSSI, ada juga nama Raffi Ahmad. 

TRIBUNKALTIM.CO - Juragan 99 tegaskan bahwa dirinya bukan pemilik Arema FC, saham terbesar dikuasai Iwan Budianto yang juga Wakil Ketua Umum PSSI, ada juga nama Raffi Ahmad.

Siapa pemilik Arema FC sebenarnya muncul, usai Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 mengaku bukan pemilik klub asal Malang ini.

Gilang mengaku hanya sebagai investor yang menjadi Presiden Arema FC.

Manajemen Arema FC memilih tidak menghiraukan informasi yang ramai beredar, terkait sosok pemilik saham mayoritas klub.

Manajemen klub beralias Singo Edan memastikan untuk tetap fokus memberikan bantuan terhadap korban tragedi Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Borneo FC Rekrut 17 Pemain Gratisan, Hasilnya Arema FC-Persib Dibantai dan Puncak Klasemen Liga 1

Baca juga: Terungkap Permintaan agar PT LIB Tetap Gelar Laga Arema FC vs Persebaya Malam Hari, Indosiar Bantah

Catatan Ditjen AHU Kemenkumham per tanggal 10 Mei 2022 mengungkap tiga pemilik saham terbesar di PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI) yang menaungi Arema FC.

Mereka adalah Iwan Budianto, Gilang Widya Pramana, dan Raffi Ahmad.

Raffi Ahmad melalui PT Rans Entertainment menguasai 500 lembar saham senilai Rp.500.000.000 di Arema FC.

Perlu diketahui, pebisnis dan selebritis papan atas tanah air ini juga merupakan pemilik klub sepak bola lain, RANS Nusantara FC.

Seperti dilansir dari Kompas.com, Gilang Widya Pramana, melalui PT Juragan Sembilan Sembilan Corp menguasai 750 lembar saham atau senilai Rp.750.000.000.

Saat ini ia dikenal sebagai presiden klub yang baru masuk pada Juli 2021 lalu.

Ia memberikan perubahan yang signifikan semenjak masuk ke jajaran petinggi tim berjuluk Singo Edan.

Ia mengubah Arema FC ke arah yang lebih modern, termasuk meningkatkan berbagai fasilitas tim dan mengontrak pemain-pemain bintang.

Namun, ternyata kepemilikan saham Gilang masih kalah jauh dibandingkan Iwan Budianto.

Baca juga: Terungkap Sosok Kuat di Balik Laga Arema FC vs Persebaya, Digelar Malam Hari Diduga Akomodir Iklan

Bahkan, andaikata saham Gilang Widya Pramana dan Raffi Ahmad digabung, itu masih belum cukup menandingi milik Iwan Budianto.

Iwan Budianto, selaku Direktur Utama Arema FC, yang kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI memiliki saham mayoritas sebesar 3.750 lembar saham atau senilai Rp 3.750.000.000.

Manajemen Arema FC tak menanggapi soal informasi tersebut.

Mereka memilih fokus untuk membuka Crisis Center 2 di Kandang Singa, sebutan kantor Arema FC, hingga 9 November 2022.

Juragan 99 Tegaskan Bukan Pemilik Arema FC

Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana, irit berkomentar usai menjalani pemeriksaan di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, pada Kamis (27/10/2022) malam.

Ia mengaku bukanlah pemilik Arema FC. Ia diperiksa penyidik Ditreskrimum Polda Jatim sebagai saksi tragedi Stadion Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu.

Gilang WIdya Pramana menjalani penyidikan selama sekitar lebih kurang 6 jam, mulai pukul 13.20 WIB hingga 18.50 WIB.

Selama pemeriksaan ia didampingi Manajer Arema FC, Ali Rifky. Kepada wartawan, Gilang Widya Pramana, mengaku dimintai keterangan tambahan terkait tragedi Kanjuruhan.

Selain itu ia juga diminta keterangan mengenai posisinya di klub Arema FC.

Baca juga: Panpel Arema FC Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Minta Maaf dan Ungkap Fakta soal Pintu Terkunci

"Intinya hari ini saya dimintai tambahan keterangan itu yang pertama. Yang kedua, posisi saya di Arema saya sebagai sponsor," ujar pria yang biasa disapa Juragan 99 itu.

Selain itu, Gilang Widya Pramana mengatakan, selama ini perannya hanya sebagai investor di Arema FC, tanpa menerima aliran dana yang masuk di klub.

"Kemudian saya sebagai investor dan tidak ada dana yang masuk sama sekali di saya," katanya menambahkan, seperti dilansir dari Kompas.com.

Sementara soal hal yang lebih teknis mengenai Arema FC maupun tragedi Kanjuruhan, Gilang Widya Pramana irit berkomentar.

Ia menjelaskan bahwa dirinya bukan pemilik Arema FC.

Kendati memang memiliki saham di Arema FC, namun Juragan 99 mengaku bukanlah pemegang keputusan tertinggi.

"Terus untuk urusan manajerial Arema silakan tanya sendiri ke owner, silakan ke direksi," katanya mengakhiri seraya beranjak pergi.

Berdasarkan data yang dihimpun, mayoritas saham kepemilikan Arema FC dipegang oleh Iwan Budianto yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.

Kolase foto gas air mata yang berujung Tragedi Kanjuruhan, Polri akui gunakan gas air mata kedaluarsa saat tragedi Kanjuruhan yang disebut tak berbahaya lantas mengapa ratusan nyawa tewas, wajahnya membiru?
Kolase foto gas air mata yang berujung Tragedi Kanjuruhan, Polri akui gunakan gas air mata kedaluarsa saat tragedi Kanjuruhan yang disebut tak berbahaya lantas mengapa ratusan nyawa tewas, wajahnya membiru? (Kolase Tribunnews/Kompas)

Crisis Center Kanjuruhan

Crisis center pertama dibuka untuk melalukan pendataan korban tragedi Kanjuruhan yang membutuhkan bantuan.

Sedangkan yang kedua ini dikhususkan pada korban yang perlu pemulihan trauma dan bantuan hukum.

"Sejak awal tragedi Kanjuruhan, kami mengerahkan segala sumber daya yang ada untuk memberikan bantuan. Setiap perkembangan kami ikuti dengan detail, untuk memastikan korban sudah tertangani apa belum," kata Gilang Widya Pramana, pria yang biasa disapa Juragan 99.

Baca juga: Daftar Sanksi untuk Arema FC, Panpel, Security Officer dari PSSI Terkait Tragedi Kanjuruhan

"Ke depan, kami melebarkan fungsi dari crisis center ini sendiri. Selain bantuan untuk korban berupa santunan, kami juga memfasilitasinya dengan trauma healing dan bantuan hukum bagi yang membutuhkan,” katanya menambahkan.

Untuk lebih bisa menjangkau Aremania dan berbagai pihak yang terdampak tragedi Kanjuruhan, maka dibuka hotline untuk mendapatkan akses layanan tersebut di nomor 0896-1334-2090.

Syarat untuk mendapatkan distribusi bantuan korban luka adalah melampirkan KK, KTP, surat keterangan dari pusat layanan kesehatan seperti puskesmas, klinik atau rumah sakit, bukti rekam medis, dan bukti-bukti dokumen lain yang mendukung.

Posko crisis center Arema FC berada di Jl. Mayjen Panjaitan 42 Kota Malang, buka dari Senin sampai Jumat pukul 10.00 - 16.00 WIB. Khusus Sabtu, posko dibuka pukul 10.00 - 14.00 WIB, sementara hari Minggu tutup. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved