Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - PKS Balikpapan Bicara Koalisi Pendukung Anies Baswedan, Sonhaji: Ada Semangat Kemenangan
Kedekatan PKS dan Anies Baswedan sudah terjalin lima tahun lalu, sejak 2018 pada waktu Pilgub DKI Jakarta.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Adhinata Kusuma
Kalau kriterianya sudah. Musyawarah Majelis Suro memutuskan untuk calon kandidat presiden 2024 adalah sosok yang pertama adalah Nasional, religius.
Kemudian mengusung harapan, rekam jejak kompeten, kemudian memberikan perubahan pada kebaikan, kemaslahatan bagi Indonesia ke depan.
Sosok itu dianggap ada pada diri Anies Baswedan?
Ya seperti itu, mendekati sosok Pak Anies Baswedan. Tinggal mendeklarasikannya seperti apa, bentuk koalisi lebih dekat seperti apa? Jadi kita tunggu penyelesaian kesepakatan dari ketiga partai koalisi ini.
Apakah ada banyak nama yang digodok atau cuma satu nama di internal PKS?
Sejak awal internal PKS memutuskan mengusung Habib Salim, Ketua Majelis Suro untuk salah satu kandidat capres di 2024. Namun demikian keputusan tidak mesti dari internal PKS, tetap di Musyawarah Majelis Suro yang menentukan.
Kita melihat juga situasi politik dan perkembangan di DPP yang kita rasakan juga, Pak Anies Baswedan merupakan salah satu kandidat dari eksternal ya, yang sangat berpotensi untuk diusung oleh PKS.
Aspirasi dari daerah juga nama Anies Baswedan?
Ya jadi, aspirasi ini sudah pernah disampaikan pada Munas ke 20 PKS di Senayan. Bahkan waktu itu Pak Anies datang untuk diberikan kesempatan beri sambutan.
Sudah ada suasana kebatinan kader, sudah menyebut bahwa kehadiran Pak Anies juga disampaikan sebagai calon Presiden.
Dari Balikpapan siapa nama yang diajukan?
Di internal PKS, secara psikologis memang nggak bisa dipungkiri salah satu kandidat yang mencuat di internal Balikpapan adalah Beliau, Pak Anies Baswedan.
Jadi ini kolektif suara dari daerah kemudian ke wilayah, wilayahlah kemudian yang menyuarakan ke DPP.
Prestasi apa yang dihasilkan oleh Anies sehingga dipilih PKS?
Rekam jejak beliau ya, secara kolektif kita melihat bagaimana beliau membangun provinsi DKI Jakarta sebagai perwujudan miniatur Indonesia.