Berita Paser Terkini
2.145 Anak Alami Stunting, DP2KBP3A Paser Targetkan Penurunan 14 Persen hingga 2024
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser terus melakukan upaya percepatan dalam penurunan angka stunting, di setiap wilayah yang ada di Paser.
Penulis: Syaifullah Ibrahim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser terus melakukan upaya percepatan dalam penurunan angka stunting, di setiap wilayah yang ada di Paser.
Salah satu langkah yang efektif dilakukan, yaitu dengan melibatkan stakeholder dan semua elemen masyarakat, Selasa (1/11/2022).
Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltim-Kaltara Sunarto dengan dikukuhkannya Pgs Dandim 0904/PSR Letkol Inf Ary Susetyo sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) Paser diharapkan dapat membantu penurunan angka stunting.
"Dengan konsep bapak asuh ini, harapan kami dapat membantu terpenuhinya asupan gizi, sehingga membantu penurunan angka stunting di Kabupaten Paser," kata Sunarto.
Untuk bantuan yang diberikan berupa paket makanan bergizi, jika diuangkan senilai Rp 400 ribu per bulan dan diberikan selama 6 kali.
Baca juga: Anggota DPRD Paser Lamaludin Harapkan Dandim 0904/PSR Sebagai BAAS Dapat Menekan Angka Stunting
Dengan bantuan tersebut, Sunarto berharap dapat berdampak pada penurunan angka stunting di Paser.
"Pemberian ini bukan dalam bentuk uang kes, tapi bahan baku makanan bergizi," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Paser, Amir Faisol mengatakan, pemerintah telah menetapkan stunting sebagai prioritas dalam RPJMN 2020–2024.
"Dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional dengan target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang," ujarnya.
Baca juga: 6 Daerah di Kaltim Dinilai Masih Tinggi Angka Stunting
Sementara jumlah anak stunting di Kabupaten Paser tercatat sebanyak 2.145 orang yang tersebar di seluruh kecamatan.
"Persentase stunting kita sekarang 23,6 persen, ditargetkan pada tahun 2024 turun menjadi 14 persen," ucap Amir Faisol. (*)