Ibu Kota Negara

Pelayanan Bus Balikpapan-IKN Pakai APBN Rp3,1 Miliar, Perum Damri Ikuti Proses Lelang

Sebanyak 15 unit bus berukuran medium dengan kapasitas 25 kursi penumpang dengan trayek baru ini mulai dioperasikan sejak hari ini, Selasa (1/11)

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Bus Damri yang dioperasikan dari Balikpapan menuju IKN.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, meluncurkan pelayanan baru berupa transportasi penumpang umum dari Kota Balikpapan menuju Ibu Kota Negara (IKN) baru.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 15 unit bus berukuran medium dengan kapasitas 25 kursi penumpang dengan trayek baru ini mulai dioperasikan sejak hari ini, Selasa (1/11).

Muiz Thohir selaku Kepala BPTD Wilayah XVII Kaltimra mengatakan, dengan adanya langkah awal pemerintah dalam menyediakan transportasi umum dari kota penyangga IKN ini, diharapkan dapat berkembang seiring berjalannya pembangunan di wilayah IKN sendiri maupun di wilayah sekitarnya.

"Bisa saja nanti menyesuaikan (jalur baru, unit maupun jenis transportasi lain) ya, ini kan masih awal. Seiring dengan berjalannya waktu kan nanti juga akan ada evaluasi, misalnya apakah rute ini sudah tepat, atau ada rute yang lebih baik lagi nantinya," katanya kepada awak media.

Mengingat, nantinya akan ada jalur-jalur alternatif baru yang akan dibangun pemerintah untuk mendukung mobilitas di IKN dan kota penghubung di sekitarnya.

Baca juga: Mulai Beroperasi Hari Ini, Bus Damri Balikpapan Menuju IKN Dibanderol Rp 43 Ribu

Baca juga: Hanya 300 Km dari IKN Nusantara, Tanah Bumbu Siapkan Bendungan dan Pariwisata

Baca juga: Istana Presiden Segera Dikerjakan, Kenali Konsep Nagara Rimba Nusa di IKN Nusantara

"Tidak menutup kemungkinan akan melewati rute baru atau akan ada pengalihan rute, tergantung situasi dalam perjalanan layanan ini ke depan," tuturnya.

Ia menyebut, BPTD sudah memiliki master plan atau konsep besar bersama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dalam mendukung infrastruktur pelayanan transportasi di IKN.

"Rencananya disana akan ada semacam bus stop consolidation, ada yg dari eksternal menuju KIPP (Kawasan Inti Pusat Pemerintahan) tetapi memang masih jauh (pembahasannya)," ujarnya.

"Sementara ini apa yang mampu kita dukung, pasti kita lakukan," sambungnya.

Pihak BPTD yang bekerjasama dengan Perum Damri Cabang Samarinda untuk sementara ini hanya menyediakan 15 unit bus dengan spesifikasi kendaraan yang juga sesuai dengan kontrak pada tender yang telah dimenangkan dalam proses pengadaan jasa pelayanan transportasi menuju IKN ini.

"Karena memang untuk sementara ini tujuan utama kami kan menghubungkan wilayah pendukung ke kawasan IKN," sebutnya.

Anggaran yang digunakan dalam proyek pengadaan layanan transportasi ini dialokasikan dalam APBN dengan jumlah sekitar Rp 3,1 Miliar. Untuk dapat menentukan angka tersebut, BPTD melakukan mekanisme perhitungan yang sudah ditetapkan Kementerian Perhubungan.

"Perhitungannya banyak, kami sendiri memiliki formula yang sudah ditetapkan oleh kementerian untuk menghitung anggaran tersebut," pungkasnya.

Dengan skema perhitungan tersebut, pengoperasian layanan yang rencananya akan berakhir pada akhir tahun 2022 ini juga menargetkan jumlah penumpang sebanyak 30 persen dari kapasitas tempat duduk yang ada.

"Karena ini sifatnya subsidi dan juga mengacu pada Permenhub, maka target jumlah penumpang hingga 31 Desember nanti adalah terpenuhi 30 persen dari kapasitas tempat duduk yang ada. Kalau diatas 30 persen nanti memungkinkan dilepasnya subsidi," terang Muiz.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved