Berita Kukar Terkini

Raih Penghargaan ADWI 2022, Desa Wisata Pela Kukar Suguhkan Konsep Ekowisata

Desa Wisata Pela yang berada di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali meraih penghargaan nasional.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
HO
Desa Wisata Pela yang berada di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali meraih penghargaan nasional. (HO) 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Desa Wisata Pela yang berada di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali meraih penghargaan nasional.

Desa yang berada di kawasan Hulu Mahakam Kukar ini berhasil meraih peringkat III dalam kategori Kelembagaan Desa, untuk Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022. 

Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang dihadiri langsung Wakil Bupati Kukar Rendi Solihin dan Kepala Dinas Pariwisata Kukar Slamet Hadiraharjo. 

"Insentifnya berupa bantuan dan dukungan. Pembinaan juga diberikan kepada Desa Wisata Pela,” ujar Slamet Hadiraharjo, Selasa (1/10/2022).

Baca juga: Desa Wisata Pela Raih Penghargaan ADWI 2022, Ketua DPRD Kukar: Role Model Desa di Kukar

Sebagaimana diketahui, Desa Wisata Pela telah masuk dalam 50 besar ADWI 2022. Perolehan prestasi ini juga mendapatkan apresiasi dan dukungan dari Dispar Kukar

Dispar Kukar memberikan bantuan dalam pemenuhan infrastruktur pendukung, seperti home stay dan dukungan penyelenggaraan Festival Danau Semayang 2023.

Selain itu, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) juga akan diberikan fasilitasi pelatihan menjadi pemandu wisata yang baik.

“Selalu kami bina dan arahkan, sesuai potensinya masing-masing,” imbuhnya.

Baca juga: 7 Kriteria Desa Wisata ala ADWI, Desa Pela Kukar Siap Menerapkan

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Desa Pela, Alimin menjelaskan, Desa Pela menawarkan konsep ekowisata.

Jenis wisata terdiri dari susur sungai, memancing bersama nelayan setempat, sampai melihat pesut mahakam di Danau Semayang.

Desa ini juga menyediakan wisata edukasi. Ada museum nelayan yang berisi koleksi alat tangkap tradisional hingga informasi pesut mahakam. 

Pembangunan museum adalah hasil kerja sama Desa Pela dengan Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI).

Baca juga: Tarif Homestay di Desa Wisata Pela Kukar Hanya Rp 150 Ribu, Simak Fasilitas dan Daya Tariknya

Museum tersebut telah dilengkapi digitalisasi barcode untuk informasi koleksi, termasuk pembayaran nontunai. 

Di Desa Pela juga terswdia kuliner khas daerah dan ketersediaan homestay. Alimin menyebutkan, lima rumah warga berfungsi sebagai homestay.

Upaya membawa nama Desa Pela ke kancah nasional bukan sekejap mata. Alimin menguraikan, desa ini pada mulanya harus menjaga habitat pesut mahakam.

Baca juga: Pela Raih Anugerah Desa Wisata Indonesia, Menteri Sandiaga Uno Tinjau Langsung dan Belanja Suvenir

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved