Berita DPRD Kalimantan Timur
DPRD Kaltim Awasi Komitmen PUPR dan Kontraktor Pada Proyek Galian Pipa Gas di Samboja
DPRD Kaltim awasi komitmen PUPR dan kontraktor pada proyek galian pipa gas di Samboja, Kalimantan Timur.
TRIBUNKALTIM.CO - DPRD Kaltim awasi komitmen PUPR dan kontraktor pada proyek galian pipa gas di Samboja, Kalimantan Timur.
Adalah Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun yang serius mengawasi proyek Strategis Nasional di Samboja.
Politisi PDIP tersebut menindaklanjuti keluhan warga Samboja terkait proyek Strategis Nasional yang dikerjakan PT. Perusahaan Gas Negara (PGN) Solution dengan subkontraktor PT Citra Panji Manunggal.
Kabarnya pengerjaan proyek tersebut diprotes warga Samboja.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kaltim Sebut Pemilu 2024 Masih Perlu APBD, Samsun: Samakan Perspesi PP18 Tahun 2017
Salah satu perwakilan warga Samboja bernama Alwi pun mempertanyakan komitmen bersama terkait jarak galian pipa gas dari badan jalan antara PUPR Kaltim dan pihak pelaksana (PT. PGN Solution – PT. CPM).
Selain itu, ia juga mempertanyakan proses scanning sebelum galian dan pemasangan pipa gas tersebut.
Sebab, banyak menimbulkan dampak bocornya pipa PDAM dan putusnya kabel optik yang membahayakan masyarakat.
“Maka kita menuntut pelaksana kegiatan agar bisa menuntaskan setiap titik galian pipa hingga pengerasan dan bahkan sampai ke pembersihan sebelum berpindah ke titik selanjutnya,” tegasnya.
Tidak hanya itu, keluhan lainnya yang ditimbulkan akibat pemasangan gas ini yaitu penanaman pipa gas yang dianggap tidak sesuai dengan Prosedur Operasi Standar (SOP).
“Pihak perusahaan yang menanam pipa gas di badan jalan tak sesuai SOP. Pada akhirnya, dampak penanaman pipa ini mengakibatkan tanah longsor dan tak dilakukan pengerasan,” jelasnya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kaltim Tenangkan Pengendara, Samsun: Peningkatan Jalan Pesisir Pasti Ada Gangguan
Politikus PDI Perjuangan itu menyoroti dampak dari aktivitas pembangunan jalan dan pemasangan pipa gas yang sudah mulai dikerjakan sejak Juli 2022 tersebut.
Ia pun meminta kontraktor agar aktivitas pemasangan pipa tidak dekat dari badan jalan.
Sebab, ada beberapa titik pemasangan pipa yang begitu mepet sehingga galian tersebut longsor dan memicu rusaknya kondisi jalan.
“Jalan ini dibangun dengan dana rakyat dan sudah selayaknya rakyat menikmati jalan yang nyaman,” tegasnya. (Adv)