Berita Nasional Terkini
Resmi! Terjawab Penyebab Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dari KNKT, Cek Yowing adalah Apa
Terjawab penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebenarnya, KNKT ungkap fakta terbaru, Cek Yowing adalah Apa
TRIBUNKALTIM.CO - Akhirnya terjawab penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebenarnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) ungkap fakta terbaru, Cek Yowing adalah apa.
Kasubkom KNKT Moda Penerbangan Nurcahyo Utomo mengungkapkan penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Nurcahyo Utomo mengatakan bahwa terjadi perubahan arah pada pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum terjatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Januari 2021.
Nurcahyo menjelaskan, pesawat Sriwijaya Air yang membawa 62 penumpang itu berbelok dari arah kanan, kemudian datar dan berbelok ke kiri.
Baca juga: Tanda SOS di Kukar Identik Seperti di Pulau Laki, Area Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Menurut Nurcahyo, hal itu disinyalir lantaran adanya perbedaan tenaga mesin kanan dan kiri pada pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Dalam penerbangan ini, menjelang ketinggian 11.000 kaki, pesawat yang tadinya sedang berbelok ke kanan, karena perubahan posisi thrust lever sebelah kiri yang makin berkurang, menghasilkan mesin sebelah kiri yang makin berkurang. Akhirnya, pesawat menjadi datar tidak bergerak, berbelok," kata Nurcahyo dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi V DPR, Kamis (3/11/2022) seperti dilansir Kompas.com.
"Setelah itu, berpindah berbelok ke kiri. Yang tadinya berbelok kanan, berubah menjadi ke kiri," ujarnya menjelaskan lagi.
Kondisi seperti itu, menurut Nurcahyo, dikenal dengan istilah yowing dalam penerbangan.
Yowing adalah keadaan di mana daya dorong di sayap sebelah kanan pesawat lebih besar sehingga pesawat akan oleng.
"Yow ke kiri. Dari hukum aerodinamik, apabila pesawat sudah yow maka selanjutnya akan menimbulkan roll," katanya.
Selain itu, KNKT juga mencermati adanya perubahan dalam cockpit pesawat.
Di antaranya perubahan posisi thrust lever, perubahan penunjukan indikator mesin, dan perubahan sikap pesawat.

Nurcahyo mengatakan, kuat dugaan perubahan itu tidak disadari oleh pilot.
Pasalnya, KNKT mengaku tidak bisa mendengar suara pilot di dalam cockpit.