Ibu Kota Negara

Otorita IKN Jalin Kerja Sama dengan ITB, Ada 5 Poin yang Jadi Kesepahaman

Otorita IKN menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ada 5 poin yang jadi kesepahaman, simak detailnya.

Editor: Amalia Husnul A
KOMPAS.COM/Ahmad Riyadi
Titik Nol IKN Nusantara. Otorita IKN menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ada 5 poin yang jadi kesepahaman, simak detailnya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susanto menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Penandatanganan MoU antara Otorita IKN Nusantara dengan ITB ini berlangsung saat reuni akbar 40 tahun Alumni Teknik Sipil ITB Angkatan 1982, Sabtu (29/10/2022) lalu. 

Kerja sama Otoria IKN Nusantara dengan ITB ini dilakukan di acara yang diselenggarakan di Gedung Center for Infrastructures and Built Environment (CIBE) ITB.

MoU atau Nota Kesepahaman ini ditandatangani oleh Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono yang juga Alumni Teknik Sipil ITB 1982 dan Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah. 

Dalam Nota Kesepahaman bersama antara ITB dengan Otorita IKN ini dijalin kerja sama dan kontribusi kedua pihak dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud ITB menjadi perguruan tinggi Indonesia.

Ruang lingkup yang disepakati antara ITB dan Otorita IKN seperti dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com meliputi:

1. Kerja sama dalam digitalisasi pembangunan dan pengelolaan IKN, dan di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

2. Pengimplementasian teknologi yang inovatif dan bermanfaat bagi kedua belah pihak secara proporsional dan efektif terhadap transformasi dan digitalisasi pembangunan dan pengelolaan IKN.

Baca juga: Beragam Insentif Pajak Diberikan ke Investor di IKN Nusantara, Rangsang Perekonomian

3. Pengembangan SDM melalui penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.

4. Pengembangan dan peningkatan potensi SDA melalui penyelenggaraan penelitian dan pengkajian.

5. Perencanaan dan pembangunan yang tepat, terarah, terpadu, dan berkelanjutan melalui.

Reputasi kampus terbukti sangat dipengaruhi oleh kontribusi alumninya.

ITB sangat terbuka dengan alumni-alumni yang hendak menjalin kerja sama demi kemajuan bangsa.

Menurut Prof. Reini, alumni adalah duta ITB karena ke mana pun berkarya, nama ITB akan selalu melekat dalam dirinya.

"Prestasi alumni adalah prestasi ITB pun sebalikya," kata dia dalam keterangannya, Kamis (3/11/2022).

Oleh karena itu, hingga kini Alumni Teknik Sipil ITB atau program studi lain memiliki misi yang sinergis untuk memberikan pelayanan yang lebih baik untuk angkatan-angkatan selanjutnya dan secara umum untuk ITB sendiri.

Baca juga: Ternyata 5 Desa di Sekitar IKN Nusantara Langganan Banjir, BBWS Bakal Kerja Keras

"Program-program yang ditawarkan antara lain bantuan beasiswa pendidikan, pengajaran mata kuliah umum, penghimpunan dana lestari, dan masih banyak lagi," ungkapnya.

Sejalan dengan alasan terbesar Bambang Susanto menerima tawaran untuk menjadi Kepala Otorita IKN, ketika bangsa memanggil, ITB harus menjawab panggilan tersebut.

Kekuatan tekad inilah yang menjadi pondasi penting terjalinnya sebuah hubungan.

"Ketika akhirnya menerima tawaran menjadi kepala otorita semata-mata saya teringat pesan bapak saya, yakni pertama kalau ada panggilan negara jangan ditolak karena itu merupakan jembatan ilmu dan amal.

Kedua yang namanya jabatan itu cuma baju.

Di mana pun kita berada, kita adalah kita," ungkap Bambang Susanto.

IKN lagi-lagi bukan sekadar ibu kota baru belaka, melainkan juga sebuah transformasi besar-besaran bangsa ini dari berbagai aspek keilmuan sekaligus.

Menurut Bambang Susanto, IKN itu terdiri atas tiga kata, yakni investment, knowledge, dan network.

Baca juga: BPN Bereskan Status 817 Hektare Lahan Utama KIPP IKN Nusantara 10 November Ini

IKN bersikeras untuk mewujudkan kota hutan yang berkelanjutan dengan membiarkan tiga per empat lahannya menjadi kawasan hutan.

Untuk mewujudkannya tentu perlu banyak pengetahuan dan terobosan.

Harapannya pada 2024 nanti mencapai target livable dan lovable city dengan dibangunnya beberapa fasilitas awalan di IKN.

Bambang Susantono Pastikan 65 Persen Wilayah IKN Nusantara Hutan

IKN Nusantara di Kalimantan Timur dipastikan berkonsep Forest City atau Kota Rimba.

Hal ini sempat ditegaskan langsung Presiden Jokowi, belum lama ini.

Pemerintah menyiapkan Persemaian Mentawir lengkap dengan embung untuk menghutankan kembali IKN Nusantara.

Dilansir dari Kompas.com, Pemerintah mulai menyusun rencana pengembangan infrastruktur bagi penduduk di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono memastikan bahwa pembangunan IKN Nusantara tetap akan mengusung kota rimba yang mengedepankan konsep ramah lingkungan.

Hal ini disampaikannya usai menghadiri rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

"Kan 25 persen cuma yang dibangun, 5-10 persen untuk hijau, sisanya yang 65 persen itu nanti akan tetap jadi hutan.

Kita ingin, namanya juga kota hutan, kota rimba raya, jadi yang itu tetap kita pertahankan," kata dia dikutip melalui laman Sekretariat Kabinet.

Lebih lanjut Bambang menjelaskan, untuk pengembangan infrastruktur berupa hunian di IKN tidak hanya diperuntukkan bagi aparatur sipil negara (ASN) atau TNI-Polri, tetapi juga bagi elemen masyarakat lainnya.

"Ada empat kan sebetulnya, ASN, TNI, Polri, penduduk lokal, kemudian pekerja, sama juga yang di luar itu.

Misalnya, nanti ada sekolah-sekolah ada gurunya kan, ada yang lain-lain, kemudian ada misalnya hospital atau rumah sakit, klinik, itu kan juga ada susternya, segala macam itu juga harus diakomodir (huniannya)," ujarnya.

Dalam ratas tersebut, kata Bambang, Presiden meminta agar pengembangan hunian di IKN juga diperuntukkan bagi masyarakat sekitar seperti penduduk lokal dan masyarakat dengan penghasilan rendah.

"Kita tadi lihat petanya semua itu, sehingga nanti hunian yang dikembangkan itu tidak hanya ASN, TNI, Polri, tapi juga yang untuk masyarakat seperti itu, dan masyarakat berpenghasilan rendah tadi juga diminta oleh Pak Presiden untuk dibuat," lanjutnya.

Terkait jumlah populasi di IKN, akan ada sekitar 200.000 penduduk pada tahun 2024.

Angka itu termasuk penduduk yang lokal, pekerja, kemudian juga pendatang. Bambang bilang, strategi pengembangan infrastruktur merupakan salah satu upaya menjawab pertanyaan investor terkait peluang usaha di IKN.

Pihaknya akan membangun infrastruktur dengan populasi yang cukup bagi investor untuk menanamkan modal di sejumlah titik di IKN.

"Yang penting, populasinya cukup untuk para investor itu mempertimbangkan bahwa ini memiliki daya beli yang cukup," ucap dia.

Baca juga: 3 Perusahaan Konsultan Awasi Mutu, Biaya dan Lingkungan Pembangunan IKN Nusantara

(*)

Berita Ibu Kota Negara Lainnya

Berita IKN Lainnya

Berita ITB Lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved