Ibu Kota Negara

Dukung Pembangunan IKN Nusantara, Bahasa Kutai Siap Diterapkan Jadi Mulok Mulai Tahun Depan

Bahasa Kutai kini telah masuk kurikulum muatan lokal (mulok) di setiap jenjang pendidikan di Kutai Kartanegara (Kukar), meliputi jenjang Pendidikan An

TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Budayawan Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Rifani mendukung penerapan mulok Bahasa Kutai yang bakal diterapkan pada tahun ajaran baru 2023-2024.. TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Bahasa Kutai kini telah masuk kurikulum muatan lokal (mulok) di setiap jenjang pendidikan di Kutai Kartanegara (Kukar), meliputi jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Penerapan mulok Bahasa Kutai bakal diterapkan pada tahun ajaran baru 2023-2024.

Kebijakan ini mendapat dukungan Budayawan Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Rifani.

Berdasarkan penelitian 2019 lalu, Bahasa Kutai termasuk kategori terancam punah. 

Bahasa daerah ini pun perlu direvitalisasi untuk masuk ke dalam mata pelajaran di satuan pendidikan.

Baca juga: Sekolah Internasional Bakal Berdiri di Dekat Kawasan IKN Nusantara, PGRI Kukar Beber Progresnya

"Ini juga salah satu program skala nasional. Tingkat Kaltim, yang masuk program nasional yakni Bahasa Kutai, Paser dan Kenyah," ujarnya, Senin (7/11/2022).

Saat ini, pembahasan Bahasa Kutai sebagai mata pelajaran tengah berproses untuk kurikulum serta menyiapkan buku belajar untuk siswa.

Mulok Bahasa Kutai ini bisa masuk dalam beberapa mata pelajaran, seperti Bahasa Indonesia. Misalnya, membuat pantun ataupun menyampaikan pidato menggunakan Bahasa Kutai.

Awang berharap, mulok Bahasa Kutai bisa segera diterapkan di sekolah-sekolah meskipun secara bertahap.

Sebab melestarikan bahasa daerah ini menjadi bagian penting, apalagi menghadapi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baca juga: Kades se-Indonesia ke Titik Nol, Gubernur Kaltiim: Tanda IKN Nusantara Didukung Seluruh Masyarakat

“Daerah lain itu sudah berlaku sekian puluh tahun. Sebenarnya kita ini cukup terlambat, tapi lebih bagus daripada tidak,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, pembangunan IKN kian masif, bahkan pada tahun 2024 diperkirakan bakal ada ratusan ribu orang yang berdatangan ke IKN di Kalimantan Timur.

Tak bisa dimungkiri, kemampuan berkomunikasi dengan bahasa setempat pun menjadi sangat penting.

Mau tidak mau, penduduk IKN masih harus berhubungan dengan masyarakat di sekitar wilayah IKN.

Baca juga: Disnakertrans PPU Bakal Data Pekerja IKN Nusantara Tahun Depan

Bahasa Kutai, adalah satu di antara yang perlu diketahui, bahkan pelajari.

Pasalnya, sebagian titik IKN berada di wilayah administratif Kabupaten Kutai Kartanegara yang sebagian besar masyarakatnya menggunakan Bahasa Kutai dalam kegiatan sehari-hari. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved