Berita Nasional
Penampakan Rumah Ferdy Sambo di Magelang, Ajudan dan ART Dilarang Naik ke Lantai 2
Penampakan rumah Ferdy Sambo di Magelang, ajudan dan ART dilarang naik ke lantai 2
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Djohan Nur
TRIBUNKALTIM.CO - Rumah terdakwa Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah, disebut menjadi saksi bisu kasus pelecehan yang dialami istrinya, Putri Candrawathi (PC).
Dilansir dari TribunWow.com, pihak Ferdy Sambo bersikeras bahwa kekerasan seksual tersebut dilakukan mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Motif tersebut menjadi alasan Ferdy Sambo dibantu ART dan dua ajudannya, melakukan pembunuhan berencana pada Brigadir J.
Meskipun hingga saat ini, motif terkait pelecehan tersebut masih diragukan oleh sejumlah pihak.
Rumah Ferdy Sambo tersebut tidak begitu besar sehingga kegiatan setiap penghuni bisa terpantau satu sama lain.
Bagidan depan rumah terdiri dari halaman dan garasi yang langsung tersambung ke ruang tamu.
Menurut pengakuan pihak Putri, pada Senin (4/7/2022), istri sang mantan Kadiv Propam sedang duduk di sofa ruang tamu.
Ia menonton televisi dengan selonjoran dengan kondisi tubuh yang kurang sehat dan mengalami sakit kepala.
Ketika itu, disebutkan bahwa Brigadir J bermaksud untuk membopong Putri kembali ke kamar di lantai atas namun ditolak.
Saat itulah ART Kuat Maruf disebut muncul dan memarahi Brigadir J.
Melalui liputan di lokasi, terlihat ruang tamu yang dimaksud berukuran relatif sempit dan langsung berhadapan dengan kamar para ajudan atau Aide de camp (ADC).
Tampak sofa krem berhias bantal hijau yang disebut kala itu digunakan oleh Putri.
"Bu Putri duduk di sofa sembari menonton, ruangannya kecil ya," jelas tim kuasa hukum Putri, Berlian Simbolon.
Adapun dalam keterangannya, terdakwa Bharada E membantah Brigadir J sudah membopong Putri hingga dimarahi Kuat Maruf.
Ia sendiri ketika itu diminta Brigadir J untuk membantu membopong Putri meskipun akhirnya ditolak.
Dari ruang tamu, terdapat tangga yang menuju ke ruang pribadi di lantai dua.
Ruangan di atas tersebut dikatakan menjadi wilayah private yang mana ART bahkan ajudan dilarang naik kecuali dipanggil.
"Hanya keluarga (yang boleh ke atas)," terang Berlian.
Tampak tangga sempit mengular menuju ke pintu geser yang kemudian masih dihalangi lagi oleh pintu berteralis.
Melewati pintu tersebut, tampak lorong sempit yang langsung menuju kamar Putri Candrawathi yang terpisah dari kamar mandinya.
Putri mengaku hampir dirudapaksa oleh Brigadir J saat beristirahat di kamarnya sendiri sekitar pukul 18.00 - 19.00 WIB pada Kamis (7/7/2022).
Kamar itu sendiri terlihat berukuran sempit dengan luas sekitar 5 meter persegi.
"(Luasnya) 2 meter kali 5 meter kurang lebih," terang Berlian.
Memenuhi ruangan itu, terlihat kasur bersprei biru muda yang menjadi lokasi dugaan pelecehan seksual.
Kemudian tepat di depan pintu kamar, terdapat pintu ke kamar mandi yang menjadi tempat ART Kuat Maruf dan Susi menemukan Putri terduduk di lantai.
Putri mengaku dibanting oleh Brigadir J yang berusaha kabur hingga terduduk di depan kamar mandi.
Ruang tersebut begitu sempit dengan jarang antara dinding koridor hanya sekitar 2 meter.
Dengan kondisi ruangan yang dekat satu sama lain, dan rumah tersebut cenderung sempit, disinyalir suara orang yang berteriak atau minta tolong akan terdengar di seantero ruangan.
Namun, ketika pelecehan terjadi, disebutkan tak ada satu pun penghuni rumah yang mendengar teriakan minta tolong Putri.
Padahal, Putri disebutkan sempat menjatuhkan barang untuk menarik perhatian Susi dan Kuat di lantai bawah. (*)