Pasar Maridan PPU Kebakaran

Kesaksian Warga, Mobil Pemadam Kebakaran di Maridan Sepaku Kurang, Api Sulit Ditaklukkan

Kontan saja, api membesar, tidak bisa cepat ditaklukan yang kemudian timbulkan dampak buruk, terutama warga yang ada di lokasi kebakaran.

Editor: Budi Susilo
HO/BPBD PPU
Suasana kebakaran di Pasar Maridan, Sepaku, Kalimantan Timur, Senin (7/11/2022). 

TRIBUNKALTIM.CO, SEPAKU - Saat petaka kebakaran datang melanda, membakar kios-kios Pasar Maridan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, terkendala dari sisi infrastruktur pemadaman api, Senin 7 November 2022 pagi. 

Kontan saja, api membesar, tidak bisa cepat ditaklukan yang kemudian timbulkan dampak buruk, terutama warga yang ada di lokasi kebakaran

Usai bencana kebakaran, beberapa warga mengalami trauma. Mereka yang berada di RT 15 Kelurahan Maridan, Sepaku, benar-benar berduka, jadi korban dampak kebakaran

Menurut kesaksian warga setempat, Ambo Asse, Selasa (8/11/2022), bercerita kepada TribunKaltim.co.

Baca juga: Kebakaran di Sepaku Hari Ini, 30 Lapak Pasar Maridan Hangus, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar

Saat terjadinya kebakaran, mobil pemadam dinilai kurang sebab kalah gerak cepat dengan api.

Personel dan unit pemadamnya kurang banyak. 

Kata dia, armada pemadam kebakaran yang berada di Maridan, Kecamatan Sepaku, masih kurang sehingga tidak mampu memadamkan api dengan cepat.

Menurut Ambo Asse, kebakaran baru bisa dipadamkan setelah dua jam petugas melakukan upaya.

Baca juga: 30 Bangunan dan 51 Jiwa Terdampak Kebakaran di Pasar Maridan PPU

"Ada sekitar dua jam baru bisa padam, pemadam disini airnya sempat habis, sehingga harus menunggu dari pemadam Sepaku, Petung dan lainnya," ujarnya. 

Kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini, ditaksir mencapai Rp 1 miliar rupiah.

Korban Mengalami Trauma

Warga yang terdampak kebakaran di RT 15 Kelurahan Maridan Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), membutuhkan trauma healing pasca bencana, terutama untuk anak-anak.

Anak-anak yang tinggal di pasar Maridan, disebut menyaksikan langsung peristiwa kebakaran yang terjadi pada Senin (7/11/2022) pagi kemarin.

Salah satu warga Ambo Asse mengatakan, anak-anak tidak mau masuk kedalam tempat pengungsian. Mereka juga kadang masih menangis secara tiba-tiba karena ketakutan.

"Yang pertama yang di butuhkan pemulihan trauma, terutama untuk anak kecil, mereka takut karena kemarin melihat api berkobar," ungkapnya kepada TribunKaltim.co, pada Selasa (8/11/2022).

Baca juga: Lokasi Eks Kebakaran di Penajam Dibuatkan Anjungan, Pemerintah Siapkan Relokasi Rumah Baru Warga

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved