Berita Kaltara Terkini

Dirjen Budidaya KKP Akui Persoalan Harga Udang Selalu Muncul, Ini Solusinya

Pertemuan tersebut untuk membahas stabilisasi harga udang di Kalimantan Utara, akhirnya digelar, Selasa (8/11/2022)

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tb Haeru Rahayu melakukan pertemuan dengan Gubernur Kaltara, Pemkot Tarakan, DPRD Kaltara, DPRD Tarakan dan OPD terkait dan BKIPM Pusat.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO- Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Tb Haeru Rahayu melakukan pertemuan dengan Gubernur Kaltara, Pemkot Tarakan, DPRD Kaltara, DPRD Tarakan dan OPD terkait dan BKIPM Pusat.

Pertemuan tersebut untuk membahas stabilisasi harga udang di Kalimantan Utara, akhirnya digelar, Selasa (8/11/2022).

Tb Haeru Rahayu, Direktur Jenderal (Dirjen) Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengatakan, tak menampik persoalan harga udang ini selalu muncul.

Ia mengartikan, persoalan harga udang itu wujud hidup dinamis. Namun yang paling pokok lanjunya bagaimana semua yang hadir menyikapi persoalan yang ada dengan positif, kekeluargaan dan semangat mencari solusi.

Baca juga: Walikota Tarakan Janji Bentuk Tim Satgas Awasi Harga Udang

Baca juga: Petambak di Kaltara Kembali Demo, Harga Udang Windu Masih Anjlok

“Saya lihat maraton luar biasa, dan masih dilanjutkan lagi hari Rabu finalisasi tapi garis besar sudah ketemu. Saya mewakili unsur pemerintah pusat mengapresiasi oleh pemda provinsi dan kota. Masyarakat dengan segala dinamika yang ada saya pikir ini bagian dari pembelajaran ke depan di Kaltara lebih baik,” ungkap Tb Haeru kepada awak media.

Adapun beberapa poin dibahas dalam pertemuan malam taddi, yakni berfokus pada stabilitasi harga udang.

Disebutkannya ada dua pihak, pembudidaya di hulu, pihak kedua di hilir cold storage.

“Itu saja saya lihat persoalannya. Tadi sudah mengerucut bahwa ada SOP yang akan disepakati. SOP yang diinginkan sold storage dan pembudidaya nanti ketemu di tengah dengan harga sesuai kesepakatan kedua belah pihak. Satu maknanya tetap bisnis, untung, tapi satu sisi tidak merugikan di hulu. Intinya adalah kerja sama,” unngkap Tb Haeru.

Tb Heru mengakui, harga saat ini di luar dibanding harga di Tarakan tidak kalah bersaing.

“Kalau dilihat harag di Tarakan tidak kalah lebih jelek dibandingkan dengan Jakarta dan Surbaya kalau tidak salah. Di sini relatif lebih baik. Cuma mungkin informasi juga sampai dengan komprehensif ke semua lapisan dan muncul di lapangan. Itu penyampaian aspriasi,” urainya.

Tb Heru menilai, persoalan harga udang ini sangat bisa diselesaikan. Walaupun sempat terjadi perdebatan lanjutnya, tapi semangatnya mencari solusi.

Baca juga: Petambak di Tarakan Gelar Aksi Demo Buntut Harga Udang Turun, Duga Ada Permainan Harga

“Jadi saya katakana sangat bisa. Saya percaya kepada Pak Gubernur, DPRD, Pak Wawali optimis bisa diselesaikan,” ujarnya.

Pertemuan soal harga udang 02 09112022 Pertemuan membahas stabilisasi harga udang di Tarakan Plaza Hotel, Selasa (8/11/2022) malam.

Tb Heru menambahkan, hari ini penentuan kepastian harga yang disepakati bersama.

Lebih jauh menyoal permintaan bantuan dari petani tambak lanjutnya, pada dasarnya pusat tugasnya tiga.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved