Berita Kaltim Terkini

APBD Kaltim Rp17,20 Triliun, Wagub: Angka Tertinggi Sepanjang Sejarah, Tapi Kecil untuk Tunjang IKN

Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) juga telah melakukan pembahasan untuk perencanaan menyesuaikan program

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
APBD tahun 2023 disahkan diangka Rp17,20 triliun melalui Paripurna ke-50. Pemprov Kaltim mengatakan tertinggi sepanjang sejarah dan berharap dapat bermanfaat untuk keberlangsungan kesejahteraan masyarakat.TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

"Di dewan kita berharap seperti yang disampaikan (interupsi) teman-teman dalam paripurna diadakan lelang awal.

Karena masalah waktu, kondisi cuaca, bisa berpengaruh kepada pembangunan yang tidak tepat waktu dan terjadi Silpa, kedepan mudah-mudahan tidak terjadi lagi," urainya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi yang mewakili langsung Gubernur Isran Noor bersyukur telah disetujuinya APBD tahun 2023 oleh kedua belah pihak.

Dia juga mengatakan, angka Rp17,20 triliun di APBD tahun 2023 merupakan tertinggi sepanjang pemerintahan provinsi Kaltim, tentu ini juga diharap berdampak pada kebermanfaatan dan kesejahteraan masyarakat.

"Kalau saya salah coba di cek, seingat saya dulu pernah Rp15 triliun tertinggi, lalu turun naik. Sekarang Rp17 triliun terbesar (dan tertinggi) sepanjang sejarah (Kaltim), tentu harapan kita anggaran besar ini semoga bermanfaat serta mensejahterahkan untuk masyarakat," kata Hadi Mulyadi.

Meski nilai APBD tertinggi sepanjang sejarah, menurut Wagub untuk menunjang Ibu Kota Negara (IKN) dengan ikut membangun daerah sekitarnya, nilai Rp17 triliun, guna membangun Provinsi Kaltim yang luas belum lah cukup untuk mengcover setidaknya luasan yang ada.

Untuk itu, dia juga berharap andil pusat dalam pemberian bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) atau proyek investasi skala besar juga bisa diberikan kepada Bumi Mulawarman.

Baca juga: Realisasi APBD Kaltim 2021 Masih 82 Persen, Banyak Terserap Penanganan Pandemi Covid-19 

"Rp17 triliun tetap kecil dibanding provinsi kita yang luas, oleh karena itu kita berharap tetap bantuan dari pusat dalam bentuk DAK, proyek-proyek investasi yang besar, karena kita kan menjadi IKN, kalau bicara IKN Rp17 triliun tidak ada apa-apanya (menunjang IKN).

Tapi kita tetap bersyukur, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk pembangunan di kabupate/kota di daerah-daerah yang memerlukan anggaran," tandas Wagub Kaltim.

Mengenai target realisasi PAD tahun depan, Pemprov Kaltim juga masih optimis dengan OPD terkait yang mana mendapat masukan dari dewan terkait potensi PAD dari beberapa sektor yang masih dinilai belum maksimal tergarap.

Serta adanya tambahan dana dari World Bank dimana Kaltim berhasil menurunkan emisi karbon serta dapat menjaga hutan.

Termasuk catatan legislatif soal diadakannya lelang diawal tahun agar serapa anggaran serta pembangunan infrastruktur dapat dimulai lebih awal.

"Tahun depan kalau progresnya memungkinkan, karena Bapenda terus menggali PAD yang belum maksimal. Misalnya, ada kompensasi emisi karbon dan DBH sawit yang belum masuk," tegas Hadi Mulyadi.

"Kalau saya dari dulu ingin begitu (lelang diawal), cuman ada persoalan dari pusat mengenai proses atau sistem, kalau prinsip saya lebih cepat lebih baik," sambungnya menutup keterangan.

Baca juga: APBD Kaltim 2022 Disetujui Rp 11,5 Triliun

Sekadar informasi rapat paripurna sendiri dihadiri dan dipimpin Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas'ud, wakil ketua dan seluruh Anggota Badan Anggaran bersama-sama Tim TAPD Provinsi Kaltim.

Dalam rapat juga hadir 37 anggota dewan, serta terlihat Kepala Biro dilingkup Setdaprov Kaltim dan beberapa Kepala OPD Pemprov Kaltim. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved