Berita Nasional Terkini
Penyebab Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Benarkah Ada Kaitannya Dengan Paham Apokaliptik?
Paham Apokaliptik menyeruak usai satu keluarga ditemukan tewas di Kalideres, apa sebenarnya yang dimaksud Apokaliptik?
Dikutip dari KompasTV, Apokaliptik berasal dari bahasa Yunani 'apokalyptien' yang memiliki arti mengungkapkan sesuatu yang jauh.
Kata tersebut diserap ke bahasa Inggris menjadi apocalypse atau di bahasa Indonesia apokalips.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBi), apokalips memiliki dua arti.
Pertama, wahyu; penyingkapan.
Kedua adalah kehancuran dunia pada akhir zaman.
Baca juga: Sejumlah Kejanggalan Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Polisi Belum Simpulkan Penyebab Kematian
Hematnya, Apokaliptik adalah sifat yang menunjukkan perihal gambaran kehancuran dunia di masa depan.
Sementara itu, menurut David Syme Russell dalam bukunya Penyingkapan Ilahi: Pengantar ke dalam Apokaliptik Yahudi, kata Apokaliptik, sebenarnya merupakan ungkapan dari gereja Kristen abad ke-2 untuk jenis sastra yang dipakai dalam surat Wahyu kepada Yohanes di Perjanjian Baru.
Arti Apokalitisme
Kemudian, dalam perkembanannya ada istilah turunan dari apokalips dan Apokaliptik, yakni apokalipsisme.
Melansir Britannica.com, apokaliptisisme adalah pandangan dan gerakan eskatologis (akhir zaman) yang berfokus pada wahyu samar tentang campur tangan Tuhan yang tiba-tiba, dramatis, dan dahsyat dalam sejarah; penghakiman semua orang; keselamatan umat pilihan yang setia; dan pemerintahan terakhir orang-orang pilihan dengan Allah dalam langit dan bumi yang diperbarui.
Apokalitisisme muncul dalam Zoroastrianisme, sebuah agama Iran yang didirikan oleh nabi Zoroaster abad ke-6 SM, apokaliptisisme dikembangkan lebih lengkap dalam spekulasi dan gerakan eskatologis Yahudi, Kristen, dan Islam.
Baca juga: 4 Orang Tewas di Kalideres Diduga Kelaparan, Pengakuan Tetangga: Nama Enggak Tahu, Cuma Kenal Muka
Paham Apokaliptik
Persepsi soal kehancuran dunia memang diajarkan oleh keyakinan agama-agama abrahamik (Yahudi, Kristen, dan Islam).
Ketiga agama tersebut meyakini kiamat akan datang dan sudah memiliki tanda-tanda tersendiri.
Namun, ketiga agama abrahamik tersebut meyakini kepastian kiamat tidak ada yang mengetahui kapan terjadiniya.