Berita Nasional Terkini

Penyebab Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Benarkah Ada Kaitannya Dengan Paham Apokaliptik?

Paham Apokaliptik menyeruak usai satu keluarga ditemukan tewas di Kalideres, apa sebenarnya yang dimaksud Apokaliptik?

Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Penampakan bagian depan rumah ditemukannya jasad satu keluarga di Kawasan Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat (11/11/2022). Terjawab sudah penyebab satu keluarga tewas di Kalideres? tim dokter temukan fakta saat cek isi lambung korban. 

Sementara penganut paham Apokaliptik kebanyakan meyakini suatu ramalan bahwa kehancuran dunia sudah ditentukan kapan akan terjadi.

Sementara itu, Dosen Prodi Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Nurhadi mengatakan, Apokaliptik adalah keyakinan yang berakar dari agama-agama Abrahamik.

Baca juga: 7 Fakta Mayat Satu Keluarga di Kalideres, Tidak Tewas Bersamaan, Tiga Jenazah Ditaburi Kapur Barus

Mereka yang meyakini kepercayaan itu disebut berperilaku apokalitisme.

"Apocaliptisme adalah keyakinan bahwa hari akhir telah sangat dekat," ujar Nurhadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/11/2022).

Menurut dia, keyakinan semacam ini beriringan dengan kepercayaan bahwa sebuah kehidupan baru yang menghapus semua penderitaan akan segera terwujud.

"Para penganut mengaitkan apokalisme ini dengan peristiwa alam ekstrem atau krisis sosial ekstrem yang tengah terjadi," lanjut dia.

Tanda seseorang menganut Apokaliptik

Nurhadi menjelaskan, ada beberapa tanda atau gejala yang bisa diketahui dari mereka yang menganut Apokaliptik.

Baca juga: Masih Misterius Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Lama Tak Makan dan Jauhkan Diri dari Keluarga

Misalnya, orang itu mulai mengucilkan diri dari pergaulan sosial.

Kemudian, penganut Apokaliptik juga membentuk ikatan-ikatan yang lebih mikro.

"Mereka berbagi ide, keyakinan, dan harapan, sehingga tidak jarang mau melakukan hal-hal yang tidak wajar secara bersama-sama," ujar Nurhadi.

Ia menambahkan, umumnya ada sosok yang dijadikan sebagai role model yang diikuti semua kata-katanya.

"Contohnya, pada akhir era 1970-an, Jim Jones, pemimpin Peoples Temple memimpin misi bunuh diri massal seluruh pengikutnya," imbuhnya.

Apabila di lingkungan sekitar diketahui ada yang menerapkan perilaku Apokaliptik, Nurhadi menyampaikan, orang-orang terdekat perlu mengetahui ikatan mikro yang diikuti oleh yang bersangkutan.

Baca juga: 7 Fakta Mayat Satu Keluarga di Kalideres, Tidak Tewas Bersamaan, Tiga Jenazah Ditaburi Kapur Barus

"Orang-orang terdekat perlu terlebih dahulu mengenali ikatan mikro baru yang diikuti oleh yang bersangkutan," ucap Nurhadi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved