Berita Balikpapan Terkini

BPS dan BRIN Berkolaboras Kaji Aspek Sosial Demografi, Fokus Temuan di Region Kalimantan

Kajian tersebut berlangsung di Ballroom Hotel Novotel Kota Balikpapan, yang dihadiri oleh komposisi tim beranggotakan statistisi BPS dan peneliti BRIN

TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA
Gelaran Press Conferences BPS dan BRIN Berkolaborasi Dalam Kajian Aspek Sosial Demografi, Fokus Pada Temuan di Region Kalimantan. TRIBUNKALTIM.CO/ARY NINDITA 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Riset Kependudukan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berkolaborasi dalam sebuah kajian Kualitatif Pembangunan Ekonomi Hijau dan Kondisi Sosial Demografi Penduduk Indonesia.

Sebuah kajian yang menelaah praktik ekonomi hijau, di 34 provinsi di Indonesia.

Kajian tersebut berlangsung di Ballroom Hotel Novotel Kota Balikpapan, yang dihadiri oleh komposisi tim beranggotakan statistisi BPS dan peneliti BRIN, pada Rabu (23/11/2022).

BPS dan BRIN memaparkan hasil kajian yang fokus pada temuan di region Kalimantan.

Proses penyampaian hasil kajian ini merupakan rangkaian terakhir setelah dilakukan di Kota Palembang, Semarang, Makassar, Ambon dan Manokwari.

Dalam sesi paparan temuan tingkat Nasional, Ahmad Helmy Fuady selaku Peneliti Pusat Riset Kewilayahan BRIN menegaskan bahwa, terdapat ciri khas tersendiri dalam praktik ekonomi hijau di Indonesia.

Baca juga: BPS Kukar Lakukan Pendataan Registrasi Sosial Ekonomi, Diawali Bupati Edi dan Sekda Sunggono

Baca juga: Registrasi Sosial Ekonomi BPS Dinilai Akan Menunjang Program Pemkot Samarinda

"Ciri khas yang kuat ini, akan menimbulkan manfaat yang besar. Jika memanfaatkan aset demografi dan sosial yang ada," ujar pria yang akrab disapa Helmy, kepada awak media.

Sementara itu, Dini Suryani selaku Peneliti Pusat Riset Politik BRIN mengetengahkan kajian di Kalimantan Timur, yang berfokus pada pengolahan sampah menjadi energi.

"Kajian ini melihat secara lebih mendalam, praktik mengubah sampah menjadi energi (from waste to energy), yang dijalankan oleh UPTD TPAS Manggar dan PT Abadan International yang berada di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur," terang Dini.

Tim peneliti yang mendalami praktim ekonomi hijau di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara menyampaikan berbagai temuan baik, ditingkat Pemerintahan hingga tingkat Komunitas.

Praktik yang disoroti, adalah terutama pada sektor kehutanan.

Zainal Fatoni selaku peneliti Pusat Riset Kependudukan BRIN mengutarakan Praktik Ekonomi Hijau di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan.

"Berupaya melindungi Pegunungan Meratus, merupakan benteng terakhir di Kalimantan Selatan. Yang relatif bersih, dari aktivitas pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit," ucap Zainal.

Kemudian pada praktik di tingkat Komunitas pada Pengelolaan kearifan lokal Provinsi Kalimantan Utara, diutarakan oleh Puji Hastuti selaku Pusat Kependudukan Riset.

Hal ini terkait pengelolaan Hutan Tane' Olen dan Lunang Tlang Ota Ine, yang telah menjadi aksi kolektif di tingkat akar rumput dan mendatangkan manfaat ekonomi.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved