Breaking News

Berita Nasional Terkini

Terjawab Penyebab Satu Keluarga Tewas di Kalideres Sebenarnya? 1 Hal Ini Diyakini Bisa jadi Petunjuk

Terjawab sudah penyebab satu keluarga di Kalideres tewas? satu hal ini diyakini jadi petunjuk.

Editor: Doan Pardede
TribunJakarta
Sekeluarga ditemukan tewas di rumahnya di Kalideres, Jakarta Barat. 

Kesaksian tukang jamu langganan menyebut salah seorang anggota keluarga yang tewas secara misterius di rumahnya, di Perumahan Citra Garden 1 Kalideres pernah ingin meminjam uang.

Jumlah uang yang ingin dipinjam cukup besar, Rp 50 juta.

Hal itu disampaikan R, tukang jamu keliling yang sudah menjadi langganan korban.

R juga menyebut terakhir ia melihat dua dari 4 keluarga tersebut sekitar dua bulan yang lalu.

R berujar, salah satu anggota keluarga tersebut bertanya apakah bisa meminjam uang sebesar Rp 50 juta. Dia beralasan, uang itu akan digunakan untuk operasi kerabatnya.

Baca juga: Apa Itu Apokaliptik? Diduga Jadi Motif Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres, Ketua RT: Mereka Mapan

"Dia pernah wa (WhatsApp) ke saya minjem duit 50 juta buat operasi. Operasi untuk apa saya enggak tahu," ujar R kepada wartawan tak jauh dari lokasi rumah tewasnya satu keluarga di Kalideres, Selasa (15/11/2022).

Dilansir dari Kompas.com, R pun belakangan mengaku kaget saat diberitahu pedagang rokok di sekitar lokasi bahwa satu keluarga yang tinggal di kawasan tersebut ditemukan tewas misterius.

Padahal, keluarga itu merupakan langganan jamunya.

"Saya awalnya diceritain tukang rokok, 'Mbak kan sering ke extension. Tahu dong ada orang meninggal empat orang.' Saya bilang 'Siapa? 'Itu blok AC5 nomor 7'. Lah itu langganan saya'," ungkap R menirukan percakapannya dengan pedagang rokok.

Pemilik rumah memesan jamu tak setiap hari.

Menurut R, mereka terkadang membeli jamu dua pekan atau satu bulan sekali.

Namun semenjak pandemi Covid-19, keluarga ini tak pernah lagi memesan jamu darinya.

Baca juga: Misteri Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Ada Temuan Bukti Baru, Polisi Dalami Dugaan Keracunan

R sendiri tak mengetahui alasannya.

"Pokoknya sebelum pandemi virus corona masih sering mesen jamu. Pas pandemi itu enggak pernah mesen lagi," tutur R.

R mengaku bertemu terakhir dua bulan lalu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved