Berita Balikpapan Terkini
Dampak Covid-19 Jadi Momen Positif untuk Dongkrak Omzet Penjualan Endhifa Bakery Balikpapan
Dampak dari pandemi covid-19 menjadi momentum yang positif bagi Endhifa Bakery.
Penulis: Ary Nindita Intan R S | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dampak dari pandemi covid-19 menjadi momentum yang positif bagi Endhifa Bakery.
Pasalnya, pandemi tersebut mampu mendongkrak omzet penjualan Endhifa Bakery.
Eni Purwati selaku pemilik usaha Endhifa Bakery, yang berlokasi di Jalan DI Panjaitan No 30, Sumber Rejo, Kota Balikpapan, mengatakan ia mulai berbisnis roti ini sejak tahun 2010.
Sebelumnya Eni, adalah salah seorang karyawan suatu perusahaan swasta di kota Balikpapan.
Baca juga: Anggota DPRD Balikpapan Muhammad Najib Minta Semua Masyarakat Berpartisipasi Perangi Narkoba
Dengan berbekal pengalaman, dari suaminya Fauzan, yang memiliki background seorang chef di sebuah industri kuliner, yaitu membuat roti.
Awal mula Endhifa Bakery mulai dikenal pada kalangan masyarakat kota Balikpapan, karena adanya pandemi covid-19.
"Adanya wabah covid-19 lalu, kita semua dituntut mandiri oleh keadaan. Sebelumnya usaha kami berhenti total waktu awal covid, sehingga mau tidak mau kita harus kreatif," urai Eni, saat dijumpai oleh TribunKaltim.co, Jumat (2/12/2022).
"Mulai lagi dari awal, sedikit demi sedikit akhirnya menjadi industri roti yang cukup di kenal di Balikpapan," paparnya.
Baca juga: Fraksi Demokrat DPRD Minta Wali Kota Balikpapan Segera Tindaklanjuti PAW Wakil Wali Kota Balikpapan
Eni memaparkan, untuk produksi dalam pembuatan roti dalam satu harinya, membutuhkan 2 karung tepung.
Berbagai jenis, mulai dari aneka roti mini, roti balok, roti sobek, tawar dan berbagai jenis roti lainnya.
Selain itu, Endhifa Bakery juga menyediakan aneka roti paket mulai dari Rp 55 ribu.
"Untuk harga, kami menjual paling murah aneka roti mini Rp 3 ribu dan yang paling mahal roti sobek Rp 35 ribu," sebutnya.
Baca juga: Polisi Tindaklanjuti Penjualan Miras di Balikpapan Akibat Maraknya Kasus Penganiyaan Karena Mabuk
Berbicara omzet, Eni dan Suami bisa mengantongi omzet minimal Rp 2 juta perhari. Sedang untuk penjualan tertinggi, ia mampu mendapatkan omzet sebesar Rp 5 juta per hari.
"Itu untuk penjualan cash, belum termasuk penjualan dari Gojek dan Grab," ungkapnya.
Dengan menerapkan sistem marketing, mematok modal perhari, sehingga per harinya Eni dan suami harus mendapatkan pemasukan minimal Rp 2 juta.
Baca juga: Akpol 1998 Salurkan Tali Asih ke 40 Anak Yatim Piatu Panti Asuhan Manuntung Balikpapan
"Alhamdulillah, sekarang juga bekerja sama dengan beberapa pengusaha catering, yang ada di Balikpapan," tukasnya.
Kini, terdapat 6 karyawan yang turut membantu Eni dan Suami, dalam membantu proses pembuatan usaha rotinya.
"Untuk karyawan, kami memberi upah Rp 2 juta per bulan, itu bersih, tidak harus memiliki pengalaman dan bonus mendapatkan tempat tinggal disini," ucapnya. (*)