Berita Nasional Terkini

4 Alasan Orangtua tak Imunisasi Polio Sang Anak, Suntikan di Aceh Menurun Sangat Tajam

Empat tahun terakhir merah (rendah) semua di Provinsi Aceh untuk suntikan dari 2018 banyak merahnya, yaitu di bawah 60 persen

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Ilustrasi suntik vaksin, imunisasi kekebalan tubuh. Menurut Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Raihan, SpA(K), memang cakupan imunisasi di Provinsi Aceh rendah. 

TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia membeberkan soal imunisasi polio kepada anak dinilai abai.

Ada beberapa orangtua yang enggan melakukan suntik imuniasi polio ke anaknya. 

Satu di antaranya di daerah Aceh, orang-orang yang suntik imunisasi rendang partisipasinya. Padahal sebelum-sebelumnya, antusiasnya tinggi. 

Kasus Polio kembali ditemukan setelah Indonesia sebelumnya dinyatakan telah terbebas dari penyakit Polio.

Baca juga: Dinas Kesehatan Kota Tarakan Masih Kejar Target Vaksinasi Polio, Devi Sebut Puskesmas Kewalahan

Kasus Polio tersebut ditemukan di Kabupaten Pidie, Aceh.

Menurut Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi Penyakit Tropik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr dr Raihan, SpA(K), memang cakupan imunisasi di Provinsi Aceh rendah.

Empat tahun terakhir merah (rendah) semua di Provinsi Aceh untuk suntikan dari 2018 banyak merahnya, yaitu di bawah 60 persen.

4 Alasan Orangtua tak Imunisasi Polio Sang Anak, Terdongkrak

"Tahun 2022 semua kabupaten tidak mencapai target, imunisasi suntikan dan oral menurun sangat tajam," paparnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (2/12/2022).

Baca juga: Paling Berisiko Terjangkit Polio, 176 Ribu Anak-anak di Kalimantan Utara Bakal Divaksin

Menurut dr Raihan, ada beberapa alasan orangtua tidak melakukan imunisasi pada anaknya.

Alasan ini diketahui setelah Dinas Kesehatan Pidie melakukan sebuah survei.

Alasan pertama untuk imunisasi OPV yang paling besar adalah sebanyak 39,05 persen menganggap tidak perlu.

Lalu yang kedua, sebanyak 28,31 persen khawatir anak akan sakit atau demam usai vaksin.

"Pemahaman terhadap penyakit diderita anaknya tidak begitu baik, khawatir anak jadi rewel," kata dr Raihan menambahkan.

Baca juga: Kaltara Berisiko Tinggi Penyebaran Virus Polio dari Malaysia, Anak-anak Bakal Diberi Imunisasi

Alasan ketiga terbesar dari sisi agama yaitu 22,89 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved