Berita Nasional Terkini
Rocky Gerung Sebut Fenomena Anies Baswedan Menunjukkan Kegagalan dari Kaderisasi Partai
Pengamat politik Rocky Gerung soroti fenomena kemunculan Anies Baswedan merupakan kegagalan partai kaderisasi internal.
Penulis: Amilia Lusintha | Editor: Amilia Lusintha
TRIBUNKALTIM.CO - Pengamat politik Rocky Gerung soroti fenomena kemunculan Anies Baswedan merupakan kegagalan partai kaderisasi internal.
Misalnya partai yang harus melirik seseorang diluar dari struktur partainya.
Dalam tayangan Rocky Gerung, kegagalan partai tersebut dapat dilihat dari fenomena Nasdem yang memunculkan nama Ganjar Pranowo untuk menjadi calon presiden.
"Begitu juga dengan PSI, dia juga mencalonkan Ganjar Pranowo, tetapi dia tidak berani mencalonkan sendiri cawapresnya. Sempat dicalonkan Giring, tetapi becandaan dan akhirnya Giring mundur," kata Hersubeno, rekan diskusi Rocky Gerung dalam Forum News Network, Sabtu (3/12/2022).
Rocky Gerung mengatakan bahwa fenomena Anies Baswedan telah menunjukkan kegagalan dari suatu partai dalam melakukan kaderisasi.
"Anies Baswedan jelas bukan datang dari tradisi partai politik, dia akademisi," ujar Rocky Gerung.
Karena kemampuan teknokratik Anies Baswedan, Rocky Gerung menyampaikan hal itu membuat Anies diundang untuk masuk ke dalam kabinet.
Di dalam kabinet sendiri, Rocky Gerung menyebutkan bahwa muncul semacam
kefiguran yang membuat Anies Baswedan berubah menjadi manusia politik.
Sebelumnya, menurut Rocky Gerung, Anies Baswedan hanyalah seorang akademisi yang menganggap politik adalah wilayah untuk mengeksplisitkan metode di dalam kampus.
Baca juga: Masyarakat Aceh Tumpah Ruah Sambut Anies Baswedan: Peu Haba?
"Karena itu Anies Baswedan selalu membahas konsep, teori, narasi, dan segala macam," kata Rocky Gerung.
Menyoroti hal itu, Rocky Gerung katakan bahwa dalam suatu peristiwa politik dimana dia adalah kader partai politik, maka Anies Baswedan akan dilirik.
"Bayangkan jika Nasdem ada kader, ya Anies Baswedan gak akan dilirik," komentar Rocky Gerung.
Menurutnya, partai-partai politik ditawan oleh ketiadaan kader dan hal tersebut membuat kader harus keluar.
Rocky Gerung mengatakan bahwa buruknya demokrasi yang tumbuh tetapi tidak ada kader.
Baca juga: Sengaja Tak Diundang Reuni 212, Rocky Gerung Sebut Anies Baswedan Jadi Presiden 2024
"Partai politik itu sekedar membengkak, bukan bertumbuh," kata Rocky Gerung.