Berita Kaltim Terkini

Soal Penetapan KLB Polio, Dinkes Tegaskan Tidak Ditemukan Kasus di Kaltim

Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Indonesia pasca ditemukannya satu kasus di Kab

DOK/TRIBUNKALTIM.CO
Ilustrasi Kegiatan BIAN 2022 di Kaltim. Dinkes menegaskan imunisasi anak terus berjalan. KLB Polio tidak terjadi di Kaltim. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di Indonesia pasca ditemukannya satu kasus di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh awal November lalu.

Namun, Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim menegaskan kasus polio tidak terjadi di Benua Etam, dan berharap jangan sampai terjadi.

"Belum ada. Saya harapkan jangan ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr Jaya Mualimin.

KLB berawal dari Indonesia yang sudah ditetapkan sebagai negara bebas polio atau eradikasi polio sejak 2014.

Bahkan Indonesia dari 11 negara di South East Asia Regional Office (SEARO) telah menerima sertifikat Bebas Polio dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga: 4 Alasan Orangtua tak Imunisasi Polio Sang Anak, Suntikan di Aceh Menurun Sangat Tajam

Satu kasus polio tahun ini membuat pemerintah memberikan atensi serius dan menjadi isu nasional dengan penetapan KLB.

"Terkait dengan KLB Polio di Aceh, memang tarafnya masih endemi di sana. Bukan pandemi di Indonesia, itu juga dikarenakan cakupan imunisasi yang sangat rendah di Aceh," tutur dr Jaya Mualimin.

Pihaknya tetap waspada untuk langkah antisipasi terjadinya kasus polio di Kaltim.

Tentunya memantau terkait potensi kasus polio dan terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder kesehatan.

"Masyarakat tidak boleh lengah. Laporan dari berbagai stakeholder kesehatan sejak sekarang, kita pantau 1x24 jam," ucap dr Jaya Mualimin.

Baca juga: Belum Capai Target Nasional, BIAN di Balikpapan Diperpanjang hingga Akhir September

Posisi geografis Kaltim dengan perbatasan antar negara yang sangat dekat juga menjadi kewaspadaan penularan virus polio ini.

Beberapa negara di Asia yang belum eradikasi polio, seperti Afghanistan dan Myanmar juga bisa berdampak membawa virus.

"Datangnya pengungsi dari sana, juga bisa terjadi risiko penularan. Faktor yang harus memberikan kewaspadaan kepada kita. Apalagi Kaltim juga menjadi bagian dari perbatasan terluar yang dekat dengan Malaysia dan Filipina," tukasnya.

Imunisasi Dasar Lengkap Anak di Kaltim di Atas 90 Persen Tiap Tahunnya

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Setyo Budi Basuki mengatakan, untuk cakupan imunisasi dasar lengkap rutin pada anak-anak, seperti campak, polio, difteri, dan virus lainnya sudah mencapai di atas 90 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved