IKN Nusantara
Jadi Lokasi IKN Nusantara Bersama Penajam, 4 Kecamatan di Kukar Dapat Berkahnya
Jadi lokasi IKN Nusantara bersama Penajam Paser Utara, 4 kecamatan di Kutai Kartanegara dapat berkahnya
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra
TRIBUNKALTIM.CO - Pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, memberikan dampak positif bagi daerah-daerah sekitarnya di Kalimantan Timur.
Termasuk Kutai Kartanegara, yang menjadi lokasi IKN Nusantara bersama Kabupaten Penajam Paser Utara.
Meski tak berada di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), beberapa kecamatan di Kutai Kartanegara akan merasakan dampak langsungnya.
Empat Kecamatan di wilayah pesisir Kutai Kartanegara, bakal menjadi sentra industri berkat pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Baca juga: Berkat IKN Nusantara, Korea Berminat Investasi Bangun Jembatan Tol Teluk Balikpapan
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kutai Kartanegara, Muhanda mengatakan, empat kecamatan tersebut ialah Samboja, Muara Jawa, Anggana, dan Muara Badak.
"Di sana akan banyak berdiri pabrik karena lokasinya sangat mendukung jalur distribusi atau suplai bahan baku melalui jalur laut,” ujarnya, Rabu (7/12/2022).
Pembangunan IKN, kata Muhanda, juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di daerah penyangga.
Pembangunan konstruksi secara masif misalnya, dinilai membuka kran investasi infrastruktur yang akan menciptakan lapangan kerja baru.
Proyek nasional yang sedang berlangsung pembangunannya itu juga akan meningkatkan konsumsi dan output lintas sektor, terutama kesempatan bisnis bagi para pelaku UMKM.
Menurutnya, pembangunan IKN tidak hanya memajukan pengusaha lokal di wilayah Kalimantan Timur, tetapi juga akan berdampak terhadap Provinsi lain di pulau Kalimantan.
"Ini membuat dampak positif terhadap permintaan kebutuhan properti, baik itu ruko maupun rumah tinggal yang bakal mengalami peningkatan," kata Muhanda.
Apindo Kukar optimis, pembangunan IKN di Kalimantan Timur memiliki nilai strategis terhadap upaya pemerataan pembangunan di luar Jawa.
Menurut Muhanda, infrastruktur yang saat ini menjadi fokus utama pembangunan oleh pemerintah bakal berdampak nyata bagi mobilitas publik.
Terutama dalam kegiatan distribusi barang yang menjadi salah satu faktor penggenjot pembangunan sektor ekonomi masyarakat Kalimantan Timur.
"Sudah mulai dirasakan ada percepatan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan fasiltas lainnya akan menguntungkan bagi masyarakat di wilayah inti dan penyangga," tuturnya.
Muhanda menilai, pembangunan IKN memang patut didukung oleh setiap elemen masyarakat. Sebab, iklim dalam dunia bisnis juga akan semakin dinamis.
Ia pun berharap, megaproyek pembangunan IKN bisa meningkatkan taraf hidup orang banyak, terutama memajukan wilayah Kalimantan Timur.
Sebelumnya, para investor bakal bisa mulai membangun di IKN Nusantara atau Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, pertengahan 2023 mendatang.
Kepastian ini diungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
"Nanti Kuartal II-2023 baru mereka (investor) akan masuk," tutur dia usai kegiatan Festival Dayung Ciliwung di Jakarta, Minggu (4/12/2022), dilansir dari Kompas.com.
Sejauh ini, sudah banyak permintaan dari investor yang memberikan Letter of Intent (LOI) untuk berinvestasi di IKN, baik ke Kementerian PUPR maupun ke Badan Otorita.
Basuki mengatakan, Pemerintah saat ini sedang fokus dalam pengembangan Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP) 1B dan 1C untuk membangun perkantoran.
Menurut Basuki, pihaknya sedang mengerjakan sarana dan prasarana (sarpras) dasar di IKN dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Itu sebagai modal untuk bisa mengundang para investor. Karena, anggaran di IKN itu hanya 20 persen-30 persen yang dibayai oleh APBN.
Selainnya itu, dari investasi atau melalui kerja sama pemerintah dengan swasta," ucap dia. (*)